bakabar.com, MARTAPURA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memasukkan Festival Pasar Terapung Lok Baintan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) sebagai Kharisma Event Nusantara 2022.
Hal ini disampaikan Staf Ahli Menteri Bidang Pengembangan Usaha Kemenparekraf Dadang Rizki Ratman, saat menghadiri Festival Pasar Terapung Lok Baintan, Kecamatan Sungai Tabuk, Banjar, Minggu (30/10).
"Ada tiga kegiatan di Kalsel yang masuk daftar Kharisma Event Nusantara, yaitu Festival Saijaan di Kotabaru, Festival Loksado di Hulu Sungai Selatan, dan Festival Pasar Terapung di Lok Baintan Kabupaten Banjar ini," ujar Dadang saat menyampaikan sambutan Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno.
Untuk diketahui, Festival Pasar Terapung Lok Baintan adalah kegiatan tahunan yang digelar Pemerintah Kabupaten Banjar. Setelah pandemi Covid-19 mulai melandai, Festival ini kembali digelar sangat meriah. Diikuti 500 lebih pedagang Pasar Terapung yang semuanya para ibu-ibu dengan tujuan melestarikan budaya dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Dadang menilai, Festival Pasar Terapung Lok Baintan sukses memberikan tontonan luar biasa bagi masyarakat dan wisatawan dengan gambaran ratusan pedagang yang rata-rata ibu-ibu memakai sampan di Sungai Martapura.
"Ada tiga manfaat kegiatan ini, pertama manfaat ekonomi yang sangat terlihat dengan banyak wisatawan yang datang dan bertransaksi dengan para pedagang pasar terapung," ucap Dadang.
Manfaat kedua adalah sosial budaya. Pasar terapung merupakan kebudayaan khas masyarakat Kalsel, khususnya di daerah Sungai Martapura Kabupaten Banjar.
Selanjutnya yang ketiga adalah manfaat melestarikan lingkungan hidup. "Karena dengan kegiatan ini ada upaya semua pihak untuk menjaga kelestarian lingkungan.
"Apalagi di sini hadir banyak penggiat dan pemerhati lingkungan hidup, termasuk upaya Kalsel untuk memperkenalkan Geopark Meratus kepada dunia," sambungnya.
Sementara, Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor menyampaikan, apresiasi kepada Pemkab Banjar atas terlaksananya kegiatan ini dan merasa bangga terpilih sebagai Kharisma Event Nusantara.
Gubernur kerap disapa Paman Birin menuturkan, objek wisata Pasar Terapung Lok Baintan menjadi salah satu andalan pariwisata Kalsel yang sudah dikenal secara nasional bahkan dunia.
Pemprov Kalsel, kata Gubernur, sangat mendukung segala upaya untuk meningkatkan promosi, perbaikan infrastruktur dan lainnya untuk kemajuan sektor pariwisata Pasar Terapung Lok Baintan, termasuk objek wisata lainnya di Bumi Lambung Mangkurat ini.
"Semoga kegiatan ini menambah daya tarik wisatawan berkunjung ke sini, sehingga perekonomian masyarakat di sekitarnya meningkat, imbasnya juga bagi peningkatan perekonomian daerah," harapnya.
Dukungan Gubernur Kalsel di sektor pariwisata ini bukan tanpa alasan. Dia menyebut perekonomian Provinsi Kalsel masih didominasi sektor sumber daya alam tak terbarukan, seperti batu bara.
"Tapi ini akan habis, makanya kami sekarang mulai mengembangkan sektor terbarukan seperti pertanian, perkebunan, dan pariwisata," ujarnya.
Sementara, Bupati Banjar H Saidi Mansyur mengatakan, event yang digelar Pemkab Banjar kali ini dilaksanakan dengan konsep hybrid dengan mengangkat tema 'Semangat Menggenggam Tradisi Budaya Sungai Masyarakat Banjar'.
Saidi juga menyampaikan terimakasih atas dukungan yang luar biasa di Kemenparekraf dan Pemprov Kalsel atas terselenggaranya Festival Pasar Terapung Lok Baintan.
"Ini merupakan festival yang kami upayakan terus dilangsungkan setiap tahun. Pasar Terapung Lok Baintan ini sudah menjadi warisan budaya tak benda nasional dan turun temurun, sehingga harus dilestarikan," ujar Bupati Saidi saat membuka kegiatan.
Dia menyampaikan, semua rangkaian kegiatan Festival Pasar Terapung Lok Baintan bisa disaksikan para pengunjung. Seperti penampilan formasi jukung, lomba fotografi, live musik, dan bazar ekonomi kreatif," kata Saidi Mansyur, saat membuka kegiatan.
"Festival Pasar Terapung Lok Baintan diikuti ibu-ibu atau acil-acil bertopi tanggui memakai jukung atau sampan, di mana ada penilaian bagi mereka untuk mendapatkan hadiah," tuturnya.
Bupati Banjar menambahkan, festival ini diharapkan kembali meningkatkan pariwisata dan ekonomi kreatif serta seluruh potensinya, sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Selatan khususnya Kabupaten Banjar.