bakabar.com, BANJARMASIN – Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Pol Moch Rifa’i menepis bahwa iring-iringan motor gede (moge) yang melintas di Jembatan Alalak Baru tak dikawal Polisi.
Dia memastikan pengendara yang mengenakan jaket berwarna hijau muda mirip jaket polantas itu adalah kapten dari rombongan Moge.
“Pengawalan dari start sampai lokasi dipimpin kapten raider. Kalau dilihat dari video itu memang mirip jaket polantas. Tapi itu kapten ridernya,” kata Kombes Rifa’i, Kamis (23/9).
Kendati demikian, polisi memang sempat mengawal saat konvoi moge mulai memasuki wilayah Barito Kuala. Pengawalan harus dilakukan karena dikhawatirkan iring-iringan mengganggu pengguna jalan lain.
“Kalau dilepas begitu saja khawatir mengganggu lalu lintas karena jumlahnya cukup banyak. Sehingga perlu dibantu ketertibanya. Sehingga dilakukan diskresi,” imbuhnya.
Polda Kalsel kata Kombes Rifa’i juga sudah melakukan klarifikasi kepada pihak rombongan moge tersebut. Mereka beralasan melintas di Jembatan Alalak Baru yang belum diresmikan itu karena dalam misi bakti sosial.
“HDCI melakukan kegiatan sosial, menuju daerah lain dan melintaslah di jembatan baru jadi dan belum diresmikan,” ujarnya.
Lantas bagaimana mereka bisa melintas? Dari hasil klarifikasi para rombongan tersebut telah berkoordinasi dengan pihak proyek sehingga diperbolehkan melintas.
“Mereka melintas di situ sudah koordinasi dengan pihak proyek atau penanggung jawab di lokasi itu,” beber Kombes Rifa’i.
Lebih jauh, pihak Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah XI Kalsel akan dikonfirmasi guna dimintai penjelasan terkait kasus ini.
“Kita akan undang Balai, kita konfirmasi untuk memberikan penjelasan. Kalau memang iya dan ini nggak ada masalah ya sudah clear,” pungkasnya.
