bakabar.com, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta agar pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk Go Digital. Dengan menaikan kualitas produk, seluruh pelaku UMKM juga harus merambah ke pasar digital agar bisa bersaing dengan produk luar negeri.
“Mudah-mudahan acara hari ini kita bisa mendorong makin banyak UMKM yanggo online. Targetnya 50.000, kemarin sudah 20.000, sekarang kalau bisa 30.000 (UMKM),” kata Erick Thohir saat peluncuran Kick Off UMKM Go Online 2022 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Senin (29/8/2022).
Erick Thohir juga akan meminta aplikator yang saat ini banyak digunakan oleh masyarakat dapat ikut bergabung untuk membantu pelaku UMKM di Indonesia. Beberapa aplikator yang dimaksudnya seperti Shopee dan Gojek agar bersama-sama memberikan pelatihan di Rumah BUMN
UMKM dinilai sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia yang memberikan sumbangih dengan menyediakan lapangan pekerjaan. Karena itu, pemerintah bersama BUMN juga ikut mendorong pembiayaan kepada UMKM, yang pada tahun 2022 ini dinaikan hingga mencapai Rp386 triliun. Adapun sebanyak 92 persennya berasal dari bank-bank Himbara.
Erick menambahkan, kerja sama dan kolaborasi harus dilakukan oleh semua pihak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui UMKM yang tak boleh ditinggalkan. Selain itu, ia juga meminta kepada seluruh perusahaan plat merah untuk mendorong 624 rumah BUMN.
“Di rumah BUMN ada pelatihan go modern, produknya lebih bagus, desainnya, rasanya,” imbuhnya.
Mantan Presiden Inter Milan tersebut mengatakan, untuk menghadapi era digital saat ini, sangat penting melakukan adaptasi. Adaptasi yang dimaksud mencakup pembiayaan dan pendampingan bagi UMKM melalui Himbara.
“Kita harus beradaptasi, mendorong UMKM yang ada di 260 titik untuk didampingi. Untuk pembiayaan, ada dari bank Himbara, jangan yang bukan ahlinya melakukan pembiayaan, akhirnya bisa gagal,” lanjut dia.
VP Merchan Marketing Gojek dan Goto Financial, Bayu Ramadhan menjelaskan proyeksi ekonomi internet Indonesia di tahun 2025 sebesar USD146 miliar. Sebab, Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan konsumen digital tertinggi di Asia Tenggara.
"Dari hampir 65 Juta UMKM di Indonesia, baru 21 persen yang menangkap kesempatan di platform digital," pungkasnya.
Reporter: Dian