bakabar.com, BANJARMASIN - Di saat partai Golkar, Nasdem dan PAN telah memunculkan bakal calon di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kalsel 2024, diam-diam Gerindra juga menyiapkan kader terbaiknya untuk ikut bertarung, baik sebagai gubernur, maupun bupati dan wali kota.
Ada sejumlah kandidat disiapkan. Dari internal partai, beberapa nama itu sudah terjaring berdasarkan keinginan akar rumput.
Terlebih survei yang dilakukan secara mandiri makin menguatkan keyakinan bahwa kader mereka dapat memenangkan Pilkada yang bakal berlangsung pada November nanti.
Hanya saja proses mekanisme di partai yakni persetujuan di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra, jadi penilaian akhir saat menentukan pencalonan kadernya kelak.
"Sejumlah kader Gerinda siap bertarung. Mereka sudah disiapkan. Namun mekanisme partai masih terus berjalan, sembari melihat dinamika politik di Banua," kata Ahmad Syauqi, salah satu kader Gerindra saat ditemui bakabar.com disela kegiatannya di Banjarmasin, Sabtu (18/4) malam.
Menurut jebolan Magister Antropologi Budaya Universitas Gajah Mada ini, selain Gerindra berhasil memenangkan Ketum Prabowo Subianto di Pilpres 2024, perlu digarisbawahi bahwa mereka di Kalsel tercatat sebagai partai pemenang ketiga pada Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg), Februari tadi.
Setidaknya dengan tujuh kursi di DPRD Kalsel, sudah cukup mengamankan satu posisi sebagai unsur pimpinan di 'Rumah Banjar'. Namun, untuk ikut bertarung dalam konstelasi pemilih gubernur, mereka butuh partai koalisi yang tepat agar dapat memenuhi syarat pencalonan di Pemilihan Gubernur (Pilgub) nanti, yakni minimal 11 kursi atau 20% dari total 55 kursi.
"Soal koalisi tentu, tapi kemungkinan tidak mesti harus besar seperti Pilpres. Yang pasti, Gerindra tentu tidak ingin hanya sekadar penonton saja di pilgub nanti. Sebagai pemenang ketiga di Pileg Kalsel, masa tidak menempatkan kader ikut bertarung. Seluruh kader Gerinda sangat militan lho," lanjut pria kelahiran Banjarmasin ini.
Ya, sejauh ini, kader Gerinda di Kalsel terkenal militan. Pada Pilgub Kalsel 2019 lalu, seluruh kader berusaha memenangkan Difriyadi yang berpasangan dengan calon gubenur Denny Indrayana. Mereka mampu bersaing ketat dengan duet gubernur dan wakil terpilih Sabirin Noor dan Muhidin.
Bahkan sempat alot, hingga memaksa pemungutan suara ulang di beberapa TPS di Kabupaten Tapin, Banjar, dan Kota Banjarmasin, meski akhirnya belum berhasil memenangi Pilgub 2019 tersebut.
Di sisi lain, pada Pilpres 2024 tadi, upaya Gerindra memenangkan Prabowo Subianto di Kalsel kembali terwujud, sebagaimana saat bertarung dengan Joko Widodo di Pilpres 2019 silam.
Tak hanya itu, Gerinda juga sukses menempatkan dua wakilnya ke DPR RI pada Pileg 2024, yakni Mariana dan M Rofiqi.
Di antara nama itu, Mariana sebagai Ketua DPD Gerindra Kalsel tentu saja jadi salah satu kandidat kuat maju di Pilgub Kalsel. Namun, ia harus mempertaruhkan posisi sebagai anggota DPR RI terpilih, karena syarat maju di Pilkada yang terbaru harus menanggalkan jabatannya.
Di sisi lain ada nama Difriadi dan Syamsul Bahri sebagai petahana DPR RI, Sekretaris DPD Gerindra Kalsel Alpiya Rahman, Ketua OKK DPD Gerindra Kalsel Ilhamnor, Ketua DPC Kota Banjarmasin Muhammad Yamin, Ketua DPC Kabupaten Banjar Muhammad Rofiki dan kader lainnya juga berpeluang untuk diajukan dalam konstelasi Pilkada Kalsel baik itu pilgub maupun pilwali dan pilbup.
"Yang perlu digaris bawahi adalah kami partai Gerindra Kalsel akan menyiapkan kader terbaik kami untuk ikut bertarung di 13 kabupaten/kota di provinsi kalsel," tegas Syauqi.
Mengenai nama-nama tersebut, Syauqi enggan mendahului keputusan DPP Gerindra yang menentukan siapa yang layak diusung.
"Entah siapa nanti pilihan DPP, dan apakah nanti sebagai calon gubernur atau wakil, kita tunggu last minute yang pasti kami pengurus gerindra kalsel akan mengajukan dan mengirim rekomendasi nama-nama kader terbaik ke pusat. Sebagaimana pencalonan Difriadi sebagai calon wakil gubernur 2019, Gerindra menentukannya juga saat injury time (menjelang batas pendaftaran)," ungkap alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini.
Ia menegaskan semua tergantung DPP Gerindra. "Tapi jika kader Gerindra sendiri terpilih jadi kepala daerah, tentu makin menguatkan visi dan misi Presiden Prabowo menuju Indonesia emas. Terlebih Kalsel menjadi penyangga IKN (Ibu Kota Nusantara), pasti semua ingin yang terbaik untuk Banua," pungkas salah satu staf ahli Fraksi Gerindra di DPR RI ini.
Sejauh ini sejumlah nama muncul sebagai kandidat bakal calon Gubernur Kalsel. Golkar terang-terangan mencalonkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, Raudhatul Jannah. Menurut bocoran internal partai berlambang Pohon Beringin ini, istri Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor tersebut tengah bersaing dengan Hasnuryadi Sulaiman untuk mendapat restu DPP Golkar. Wajah keduanya juga terpampang di sejumlah titik baleho jalan.
Sementara itu, sebelumnya secara terbuka Ketua DPW PAN Muhidin terlebih dulu juga menyatakan siap menjadi bakal calon gubernur. Bahkan, Wakil Gubernur Kalsel ini berminat meminang Hasnuryadi. Namun, tidak diketahui hingga kini apakah keduanya bakal bersanding di Pilgub Kalsel nanti.
Di sisi lain, Nasdem yang secara mengejutkan sebagai partai pemenang kedua di Pileg DPRD Kalsel dengan raihan 10 suara telah menyiapkan M Rifqinizami Karsayuda sebagai bakal calon gubernur.
Kini Nasdem hanya butuh satu kursi dukungan di DPRD sebagai syarat pencalonan Gubernur Kalsel.