Kalsel

Ekspos Masterplan Tanaman Karet, Soroti Potensi Banua Lima

apahabar.com, BANJARBARU – Kawasan Banua Lima menjadi salah satu wilayah sorotan dalam penyusunan Masterplan Tanaman Karet…

Featured-Image
Focus Group Discussion (FGD) ekspos akhir hasil penyusunan masterplan tanaman karet di Hotel Grand Daffam Banjarbaru, Jumat (6/12) pagi. Foto- Istimewa.

bakabar.com, BANJARBARU – Kawasan Banua Lima menjadi salah satu wilayah sorotan dalam penyusunan Masterplan Tanaman Karet oleh Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalimantan Selatan.

Hal ini terpapar dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) ekspos akhir hasil penyusunan masterplan tanaman karet di Hotel Grand Daffam Banjarbaru, Jumat (6/12) pagi.

“Untuk kawasan karet di Kalsel, lebih ke arah banua lima. Mulai Tabalong, Balangan, HST, HSS, Kab Banjar. Sedangkan Tanah Laut juga ada tapi tidak banyak seperti di daerah Hulu Sungai,” ungkap Sekretaris Disbunnak Kalsel, Sri Mulyani kepada bakabar.com disela kegiatan.

Dalam 5 bulan terakhir, Disbunnak Kalsel telah bekerja sama dengan tim tenaga ahli Fakultas Kehutanan dan Pertanian Universitas Lambung Mangkurat (ULM).

Hasil akhir kemudian dipaparkan melalui FGD yang dihadiri 60 peserta dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Kalsel, Penasihat Asosiasi Petani Karet Indonesia (Apkarindo), serta Asosiasi UPPB (Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar) Nasional.

“Untuk pembangunan secara berkelanjutan lestari itu tentunya harus saling bersinergi. Untuk pengolahan, pembangunan dan pengembangan,” terang Sri.

Dari penyusunan itu, hasilnya tergambar dalam laporan masterplan tanaman karet yang berbasis korporasi petani di Kalsel. Hal ini kata dia, telah diatur dalam peraturan perundangan oleh Menteri Pertanian untuk pengembangan pembangunan perkebunan di Kalsel.

“Sudah terbentuk 114 unit pengolahan dan pemasaran bukar (bahan olah karet). Kerjasama dan mitra dengan pabrikan langsung dijual tidak melalui tengkulak untuk mendapatkan harga yang lebih tinggi,” papar dia.

Dari situ diperoleh, baik petani maupun pabrik akan sama-sama mendapatkan keuntungan. Selain mendapatkan produk dengan kualitas yang bermutu, kemitraan ini juga akan meningkatkan pendapatan petani.

“Karena pabrik juga mempunyai kualitas seperti K3 (Kadar Karet Kering), kualitas tidak banyak campurannya dengan kotoran seperti daun, batu dan sebagainya,” paparnya.

Masterplan secara garis besar mencakup pada perencanaan untuk mengembangkan dan membangun perkebunan karet di Kalsel. Hasilnya akan lebih terarah, terintegrasi baik dari segi kawasan, pengembangan, kelembagaan maupun subsektor lainnya.
“Masterplan di tingkat provinsi nanti akan dijabarkan di dalam kabupaten/kota menjadi eksemplar yang lebih detail, rinci dan spesifik di lokasi masing-masing,” bebernya.

Untuk pengawasan, Disbunnak Kalsel ujarnya akan selalu melakukan monitoring, evaluasi, dan pembinaan.

Baca Juga:Tanaman Dirusak, Warga di Kotabaru Tuntut Ganti Rugi ke Perusahaan Tambang

Baca Juga: Produksi Karet Lesu, Gugur Daun Jadi Biang Kerok

Reporter : Musnita Sari
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner