bakabar.com, BANJARBARU - Kinerja ekspor Kalimantan Selatan di sektor perikanan menunjukkan perkembangan positif.
Dari data Dinas Perdagangan Kalsel pada September 2025, total ekspor produk perikanan, termasuk belut di Banua tercatat mencapai 105.901 kilogram dengan nilai 900.123 USD.
Komoditas perikanan tersebut diekspor ke sejumlah negara tujuan utama seperti Jepang, Tiongkok, Thailand, Taiwan, Malaysia, Hongkong dan Singapura.
Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Ahmad Bagiawan, mengatakan capaian ini mencerminkan semakin meningkatnya kepercayaan pasar internasional terhadap kualitas produk perikanan dari Banua.
Bagiawan menjelaskan Pemprov Kalimantan Selatan terus memberikan dukungan agar para pelaku usaha semakin aktif masuk ke pasar ekspor.
"Kami mendorong pelaku usaha untuk ekspor, termasuk komoditas perikanan. Semoga ke depan dapat membangun export centre untuk memudahkan pelaku usaha dalam melaksanakan ekspor berbagai komoditi," harap pria yang biasa disapa Haji Gia itu, Senin (1/12).
Dijelaskan bahwa keberadaan export centre nantinya akan menjadi pusat layanan ekspor terpadu sehingga proses administrasi, pengemasan hingga sertifikasi dapat dilakukan lebih cepat dan efisien.
Upaya ini sekaligus sejalan dengan misi Gubernur Kalsel, H. Muhidin, dalam mendorong kemajuan ekonomi yang berkelanjutan di Banua.
Adapun rincian ekspor perikanan Kalsel pada September 2025 berdasarkan negara tujuan Jepang: 40.156 kg (445.581 USD), Tiongkok 32.858 kg (276.484 USD), Thailand 17.463 kg (85.313 USD), Taiwan 11.808 kg (82.053 USD).
Kemudian Malaysia 3.081 kg (8.818 USD), Hongkong 320 kg (960 USD) dan Singapura 215 kg (914 USD)
Peningkatan kinerja ekspor ini diharapkan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi daerah, sekaligus membuka peluang lebih luas bagi pelaku usaha lokal untuk naik kelas.
"Dengan dukungan penuh pemerintah dan minat pasar internasional yang terus meningkat, Kalsel memiliki potensi besar untuk memperkuat posisinya sebagai daerah penghasil produk ekspor unggulan," tutup H Gia.









