Tak Berkategori

Ekonomi Kalsel Tumbuh 4,08 Persen, Pengamat: Masih Dikuasai Asing

apahabar.com, BANJARMASIN – Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan (Kalsel) di triwulan I 2019 tumbuh sebesar 4,08 persen…

Featured-Image
Menginjak triwulan II/2019 perekonomian Kalimantan Selatan (Kalsel) kian bergairah, disambung oleh peningkatan ekspor dari sektor pertambangan batu bara. Foto ilustrasi: Katadata.com

bakabar.com, BANJARMASIN – Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan (Kalsel) di triwulan I 2019 tumbuh sebesar 4,08 persen dari tahun ke tahun (yoy). Angka itu diukur dari besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang mencapai Rp41,70 triliun.

Kendati demikian, Ekonom Kalsel, Hastin Umi Anisah menilai hasil kekayaan sumber daya alam Banua banyak lari ke luar daerah, bahkan luar negeri. Sementara, yang masuk ke kas daerah hanya sekitar 10 persen saja.

“Pembangunan juga agak lambat. Padahal sumber daya alam Kalsel sangat kaya,” ucapnya kepada bakabar.com, Rabu (8/5).

Kemampuan keuangan daerah dalam APBD Kalsel hanya berkisar di angka Rp6 hingga Rp 7 triliun per tahun, atau kurang dari 10 persen dari nilai komoditas batu bara yang merupakan kekayaan alam Kalsel.

Baca Juga: Kata Pengamat Soal Indeks Pembangunan Manusia di Kalsel Naik Kelas

Sebagaimana diketahui, 1/3 pasokan batu bara nasional berasal dari perut Bumi Lambung Mangkurat. Hal ini menjadikan Kalsel sebagai salah satu penghasil batu bara terbesar nasional.

Mestinya, kata dia, pengembangan ekonomi Kalsel tak melulu terfokus terhadap hasil sumber daya alam, melainkan, melalui ekonomi kreatif. Agar benar-benar memberdayakan masyarakat.

“Kita bisa fokus ke sumber daya alam asalkan tak diambil alih oleh perusahaan asing,” tegasnya.

Terkait pengembangan di sektor pariwisata, ia merasa pesimistis. Lantaran harus merogoh kocek anggaran daerah yang besar. Hal ini dinilai sangat kontraproduktif. Bahwa sektor pariwisata dapat memajukan perekonomian Kalsel.

“Contohnya dengan keluarnya izin PKP2B PT Mantimin Coal Mining (MCM) di pegunungan Meratus. Itu salah satu bentuk penguasaan asing,” cetusnya.

Oleh sebab itu, saran dia, pemerintah daerah harus kreatif dalam mengembangkan perekonomian Kalsel. Pembangunan harus secara komprehensif. Bukan hanya secara per kapita.

Jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, meminjam data Badan Pusat Statistik Kalsel, perekonomian Kalsel pada triwulan I-2019 turun -5,57 persen.

Baca Juga: Pemerintah Remajakan Belasan Ribu Hektare Sawit Petani di Paser

Dari sisi produksi, secara yoy triwulan I-2019 kategori yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor.

Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan terbesar terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi LNPRT yang mencapai 11,83 persen.

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz F



Komentar
Banner
Banner