bakabar.com, BANJARMASIN - Ekonom Kalimantan Selatan, Dr. Akhmad Murjani, menyoroti fenomena kenaikan harga bahan pokok menjelang natal dan tahun baru (Nataru) 2023.
Menurutnya, fenomena ini menjadi perhatian bersama seluruh pemangku kepentingan di Kalsel. Terlebih bagi ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kalsel.
"Ini harus dilakukan dengan kerja keras. TPID juga berperan mengendalikan harga bahan pokok ini," ucap Akhmad Murjani kepada bakabar.com, Sabtu (17/12) kemarin.
Kedua, ketua Yayasan Perlindungan Konsumen tersebut meminta para pengusaha bahan pokok untuk tidak menimbun barang jelang Nataru 2023.
"Sebab masyarakat sangat membutuhkan bahan pokok pada momentum Nataru ini," katanya.
Murjani memberikan masukan agar adanya penguatan pengawasan di lapangan untuk mencegah lonjakan harga bahan pokok.
"Leading sector terkait harus membentuk tim khusus. Jika terbukti melanggar, maka para 'pemain-pemain' harus diberikan sanksi," tegasnya.
"Kita kembali ke hukum pasar, di mana barang terbatas sedangkan permintaan melonjak, sehingga secara otomatis harga akan naik. Kita harus mencari cara mensiasati hal tersebut," bebernya.
Terakhir, Murjani meminta pemerintah daerah untuk tidak sekadar menggelar pasar murah.
Sebab menurutnya, pasar murah tidak memberikan solusi mengendalikan harga bahan pokok.
"Ini hanya bersifat sesaat, seharusnya bagaimana menjadikan harga pasar tersebut konstan atau stabil," pungkasnya.