bakabar.com, PARINGIN – Bank Negara Indonesia (BNI) kantor cabang Barabai melalui kantor cabang pembantu Balangan membantu sejahterakan para petani porang dengan menyediakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk permodalan awal.
Pimpinan BNI Kantor Cabang Barabai, Ali Sulaiman mengatakan dukungan akan terus diberikan seiring peningkatan nilai ekspor tanaman porang.
“Dukungan BNI terhadap pertanian subsektor komoditas porang akan terus kami tingkatkan, seiring dengan peningkatan nilai ekspor serta perluasan area tanam komoditas porang ini khususnya di Kabupaten Balangan,” ucapnya.
Selain itu, sambungnya, pada masa pandemi ini susah untuk mendapatkan penghasilan bagi pelaku UMKM maupun masyarakat yang berpenghasilan rendah lainnya. Dengan melihat perkembangan berita tanaman porang, ternyata hasil tanam per hektarenya itu sangat menjanjikan.
“Ternyata di tempat kita ada asosiasi porang. Mereka juga mengajak kepada masyarakat bagi yang mempunyai lahan agar memberdayakan porang, akan tetapi para petani yang ingin membudidayakan itu terkendala dalam hal modal,” ucapnya.
Ia menjelaskan awal mula program KUR untuk komoditas porang adalah pertemuan dengan asosiasi porang bersama sejumlah Perbankan yang di Balangan difasilitasi oleh Pemda.
“Akhirnya asosiasi memilih BNI, dan langsung pihaknya diskusikan bagaimana mekanismenya, fasilitas KUR dengan suku bunga ringan, proses sederhana sertanya tentunya diberikan perlakukan khusus,” jelasnya.
Ali juga menerangkan, kredit ini bukan seperti perdagangan, yang hasil pendapatan tiap bulan. Sedangkan mereka ini ada prosesnya, maka pihaknya berikan KUR tani dengan metode pembayaran setelah panen dengan dua siklus.
“Siklus pertama ini ada yang delapan bulan dari penanaman sampai panen sudah bisa menghasilkan tetapi belum optimal, yang optimal itu di periode kedua. Maka kita berikan ada dua opsi kalau mereka bisa melakukan pembayaran diopsi pertama kita berikan jangka waktu satu tahun, tapi apabila ternyata mereka mau lebih optimal dua periode kita kasih dua tahun,” terangnya
Mekanismenya, mereka harus masuk dalam kelompok tani di masing-masing desanya, nanti dari ketua kelompok akan mengumpulkan data-data dan berkas dari anggota siapa saja yang mau mengajukan KUR, punya lahan berapa, mereka mau jangka waktu berapa.
“Semua data dikumpulkan oleh ketua kelompok lalu disampaikan ke kita, dan termonitor oleh asosiasi serta instansi terkait,” bebernya.
Terakhir Ali mengatakan, pihaknya tidak membatasi kelompok yang mau mengajukan KUR, karena tujuan pemerintah sekarang justru mau menggalakkan perbaikan ekonomi nasional, karena porang ini menjanjikan.
“Kita sudah melihat ilustrasi yang disampaikan oleh asosiasi porang bahwa di tahun pertama itu sudah bisa menghasilkan Rp80 juta dalam satu hektare, jadi modal yang diberikan oleh BNI sebesar Rp50 juta sebenarnya tahun pertama sudah bisa melunasi. Jadi jika panen sukses, mereka malah dapat untung Rp30 juta di tahun pertama,” tutupnya
Sementara itu, Budi Rahmadi (35), Desa Babayau, Kecmatan Juai, salah satu petani porang yang mendapat KUR dari BNI mengatakan program ini sangat membantu untuk permulaan petani.
“Saya Mulai dari nol, luas lahan 1 Ha, untuk permulaan beli bibit dulu 2 Kg, Bibit katak untuk di tanam di lahan” ungkap Budi ketika akad di BNI Balangan, Kamis (26/8).
Terpisah, Bupati Balangan, Abdul Hadi mengatakan pemerintah sangat mendukung para petani porang di Balangan.
“Pemerintah sudah menganggarkan bantuan peralatan untuk petani porang di balangan, karena mereka memberikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pajak penghasilan,” ucap Abdul Hadi di aula mayang maurai, Jumat (27/08).