bakabar.com, BANJARMASIN – Salah satu misi pasangan H Sahbirin Noor-H Muhidin ke depan adalah pembangunan kawasan-kawasan ekonomi baru untuk mendukung keberadaan ibu kota negara (IKN) di Kaltim.
Misi yang nantinya dituangkan dalam rencana dan program kerja ini dinilai strategis dan akan berdampak signifikan untuk mendongkrak perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Banua.
Mengapa ini strategis? Menurut Paman Birin, begitu suami Raudatul Jannah akrab disapa, secara geografis Kalsel berbatasan langsung dengan lokasi IKN, yaitu Penajam (Kaltim). Ada dua wilayah yang berdempetan batas, Kabupaten Tabalong dengan turunannya di kawasan Hulu Sungai dan Kotabaru yang berakses ke Tanah Bumbu.
“Sebab itu kita mendeklarasikan Kalsel ke depan sebagai Gerbang IKN. Posisi kita paling strategis dengan provinsi lain di Kalimantan. Baik dari segi jarak, maupun konektifitas dan interaksi masyarakat,” ungkap Paman Birin.
Dalam sebuah kesempatan, lanjut dia, Presiden RI Jokowi bahkan pernah melempar wacana untuk melancarkan jaringan transportasi darat antara Kalsel dan IKN. Salah satunya dengan membangun jalan tol dan infrastruktur penunjang, selain memelihara dan mengembangkan jaringan jalan yang sudah ada.
“Kalsel sendiri telah memulai membuka ruas jalan baru. Bukan tol yang berbayar, namun jalan bebas hambatan. Akhir 2020 ini, seluruh jalan akan tersambung karena semua jembatan terpasang. Kabupaten Banjar, Banjarbaru dan Tanah Bumbu akan terhubung dengan infrastruktur jalan baru,” ungkap Paman Birin.
Jalan bebas hambatan tersebut di kawasan Awang Bangkal, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar melintas ke kawasan Mantewe dan terhubung dengan Batulicin di Tanah Bumbu. Total panjang jalan mencapai 160 Km. Dengan perkiraan jarak tempuh sekitar 2,5 jam. Dari Awang Bangkal ke Bundaran Simpang Empat Banjarbaru, jalan ini berjarak 15 Km. Sehingga, dari Banjarmasin hanya memerlukan waktu tempuh 3,5 jam.
Jalur jalan bebas hambatan itu mengurangi jarak tempuh dari Banjarmasin – Batulicin, yang semula 260 Km (5 sampai 6 jam waktu tempuh). Jaringan infrastruktur itu juga menjadi alternatif lintasan, sehingga bisa mengurai kemacetan. Masyarakat punya pilihan jalur yang mau ditempuh.
“Insya Allah, jalan bebas hambatan ini juga akan membuka akses kawasan terpencil dan pelosok, sekaligus menggerakkan ekonomi daerah pedalaman dan daerah pesisir. Kalau sudah bisa dilewati, maka warga bisa memiliki alternatif pilihan,” tuturnya.
Sejalan dengan terhubungnya infrastruktur jalan baru tersebut, secara bertahap juga dibangun sarana prasarana pendukung untuk berkembangnya perekonomian di sana. Salah satunya, dengan mendorong pengembangan kawasan pariwisata berbasis alam dan lingkungan.
“Di sepanjang jalan bebas hambatan tersebut melintasi perbukitan yang hijau. Alam pegunungan, dengan lembah, sungai, dan hutannya yang asri. Kawasan ini juga dekat dengan Danau Riam Kanan. Kawasan ini akan menjadi andalan Kalsel di sektor pariwisata,” ucapnya. (*)