bakabar.com, JAKARTA – Public Relations and Partnership Credibook Bela Dienna menjelaskan bahwa Credibook mendukung target pemerintah untuk menjadikan 30 juta UMKM go digital pada tahun 2024. Maka untuk mendukung target tersebut, Credibook aktif untuk melakukan literasi digital dan keuangan.
“Jadi kita disini ingin mengajak bapak ibu UMKM disini supaya kita lebih tau lagi cara mengatur keuangan yang lebih sederhana,” ujarnya dalam UMKM connect sesi 2 ekspor meningkat dengan pengelolaan keuangan yang tepat yang dilakukan secara daring, Rabu (5/10).
Menurutnya saat ini banyak pelaku UMKM yang masih tidak konsisten dalam hal melakukan pencatatan keuangan.
Hal tersebut membuat seringkali uang mudah tercampur antara uang pribadi dan usaha. Maka melakukan pemisahan rekening bank bisa menjadi salah satu cara untuk dapat menghindari uang tercampur.
Jika memang uang usaha sampai harus digunakan untuk keperluan pribadi, maka uang yang diambil tersebut harus dianggap sebagai hutang. Untuk itu penting untuk mulai disiplin melakukan pencatatan dan memiliki pemahaman bahwa uang usaha adalah individu yang berbeda.
“Nanti di satu akun Credibook dengan hanya satu HP bisa bikin beberapa pembukuan usaha, termasuk untuk catatan keuangan pribadi sehingga dapat dilakukan pemisahan keuangan,” ungkapnya
Dalam pencatatan keuangan, banyak pelaku UMKM yang masih melakukan pencatatan secara konvensional seperti dengan menggunakan buku atau kertas. Hal itu dinilai memiliki resiko yang cukup besar seperti hilang atau rusak.
Menurutnya Kementerian Koperasi dan UKM saat ini sangat gencar agar UMKM bisa mendapatkan pembiayaan dari bank. Jika laporan keuangannya tidak rapih, maka pihak bank akan sulit untuk mulai memberikan pinjaman.
Untuk itu dokumentasi keuangan menjadi sangat penting. Beberapa hal yang harus ada dalam catatan keuangan di antaranya uang kas, utang piutang, dan barang dagangan.
“Laporan keuangan itu dampaknya sangat besar termasuk untuk memudahkan bapak ibu mendapat permodalan atau pembiayaan dari bank dan investor, karena mereka harus melihat usaha bapak ibu lancar dan aktif sehingga bisa dijadikan sebagai jaminan oleh pihak bank,” pungkasnya
Berdasarkan survey untuk melakukan pencatatan keuangan, biasanya membutuhkan waktu sekitar 2 sampai 3 jam. Namun dengan Credibook yang sudah tersedia di smartphone, setiap orang bisa melakukan pencatatan di manapun dan kapan pun.
Dirinya memberikan contoh seorang pedagang pulsa di Pekalongan, Zainal yang aktif melakukan pecatatan keuangan di Credibook. Hasilnya dia memiliki laporan keuangan yang baik sehingga saat mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR), dapat cair lebih cepat dibandingkan pemilik warung di sekitarnya.
“Jadi aplikasi Credibook ini dapat di download secara gratis, kami kembangkan khusus untuk UMKM tapi nanti laporan keuangannya secara sederhana belom sampai neraca tutupnya,” tutupnya.