bakabar.com, LOKSADO – Air Terjun Gugur Hidupan dan Sungai Pantai Ayan menjadi wisata andalan Desa Halunuk, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS). Dua tempat wisata baru ini siap dikunjungi wisatawan.
Desa Halunuk menggarap wilayahnya menjadi kawasan pariwisata, untuk itu berbagai objek potensial mulai dibenahi dan dibangun fasilitas untuk wisatawan.
"Banyak objek wisata potensial di sini, tapi saat ini 2 lokasi sudah siap dikunjungi wisatawan yakni Air Terjun Gugur Hidupan dan Sungai Pantai Ayan," ucap Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Wisata Alam Halunuk-Loksado (Wah-Lo) Yusuf, Kamis (10/9).
Dijelaskan Yusuf, secara bertahap pihaknya terus mempersiapkan agar semua lokasi wisata di Desa Halunuk ada fasilitasnya. Fasilitas yang dimaksud seperti kamar ganti, tempat parkir, spanduk, hiasan pendukung, dan lainnya.
Desa Halunuk berjarak sekitar 17 kilometer dari Kota Kandangan. Menuju lokasi Air Terjun Gugur Hidupan, masuk di Jalan Bubuih ke Dusun Kandihin sekitar 4 kilometer. Bisa ditempuh dengan kendaraan roda 2 sampai ke lokasi, sedangkan roda 4 hanya bisa masuk sampai sekitar 1 kilometer, sebab melewati jembatan gantung.
Sedangkan wisata Sungai Pantai Ayan relatif mudah dikunjungi, pasalnya menuju wisata bibir sungai berpasir itu sudah bisa dilewati dengan kendaraan roda 4.
Pembukaan objek wisata di desa itu juga didukung dengan telah dibangunnya jalan aspal. Pemkab HSS melalui Dinas PUTR akhir 2019 lalu, menyelesaikan Jalan Niagara menuju Dusun Ayan serta Jalan Bubuih.
Kendati sudah mulai dikunjungi wisatawan, pihak pengelola masih belum dipungut retribusi saat mengunjungi 2 objek wisata itu.
"Masih kita promosikan, dan juga masih mempersiapkan pembenahan objek lainnya, jadi kami belum memungut retribusi," terang Kepala Desa Halunuk Mahmudin, selaku Pembina Pokdarwis Wah-Lo.
Rencananya, ke depan pos retribusi akan dibangun di kedua pintu masuk jalan tersebut. Tiap wisatawan akan dipungut sebesar Rp 3000, atau Rp 5000 per dua orang.
Ia berharap, bisa memberikan fasilitas maksimal dan rasa nyaman terhadap para wisatawan nantinya.
Editor: Muhammad Bulkini