bakabar.com, PARINGIN - Pemerintah Kabupaten Balangan menggelar Konsultasi Publik Kajian Risiko Bencana 2025 di Aula Bapperida, Selasa (18/11). Forum ini menjadi arena penyampaian temuan awal sekaligus penjaringan masukan sebelum kajian difinalkan.
Anggota DPRD Balangan dari PAN, Fathurrahman, menilai proses tersebut krusial untuk memastikan ketahanan daerah menghadapi ancaman bencana yang kian beragam. Ia menegaskan bahwa penyusunan kajian tidak boleh berhenti pada analisis teknokratis, melainkan harus melibatkan unsur masyarakat secara langsung.
“Mitigasi tidak bisa dikerjakan pemerintah sendiri. Partisipasi warga, tokoh desa, hingga relawan kebencanaan akan membuat kajian ini lebih membumi dan dapat diterapkan,” ujarnya.
Fathurrahman mendorong agar hasil kajian diintegrasikan dengan kebijakan pembangunan daerah, terutama pada bidang tata ruang, infrastruktur, dan pendidikan kebencanaan. Menurutnya, investasi pada mitigasi struktural dan non-struktural perlu diprioritaskan sebagai langkah pencegahan jangka panjang.
Ia juga mengingatkan agar dokumen kajian tidak hanya menjadi arsip administratif. “Kami berharap seluruh perangkat daerah menjadikannya dasar penyusunan rencana aksi yang terukur. Tanpa implementasi, kajian ini tidak akan memberi dampak bagi keselamatan warga,” tegasnya.
Konsultasi publik ini diharapkan memperkuat arah manajemen risiko bencana Balangan, sekaligus meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
