Pemprov Kalsel

Dorong Akreditasi Perpustakaan, Dispersip Kalsel Road Show ke Batola

apahabar.com, MARABAHAN – Dalam upaya mendorong akreditasi perpustakaan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalimantan Selatan menggelar…

Featured-Image
Dispersip Kalimantan Selatan menggelar pembinaan kepada pengelola perpustakaan di Barito Kuala, Jumat (22/7). Foto: Istimewa

bakabar.com, MARABAHAN – Dalam upaya mendorong akreditasi perpustakaan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalimantan Selatan menggelar road show pembinaan perpustakaan di Barito Kuala, Jumat (22/7).

Berlangsung di SKB Marabahan, kegiatan yang juga akan digelar di 13 kabupaten/kota di Kalsel ini diikuti Dispersip Batola, tenaga pengajar dan relawan pustakawan dari berbagai kecamatan.

Salah satu sasaran pembinaan tersebut adalah percepatan akreditasi atau pengakuan dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI sebagai badan yang berwenang.

Adapun kriteria akreditasi yang dinilai terdiri dari layanan, kerja sama, koleksi, pengorganisasian bahan perpustakaan, sumber daya manusia, sarana prasarana, anggaran, manajemen perpustakaan dan perawatan koleksi.

Faktanya dari sekian ribu perpustakaan di Kalsel, baik perpustakaan sekolah, perguruan tinggi, umum dan khusus, baru 124 perpustakaan yang terakreditasi hingga akhir 2021.

Baca juga:Sudah Lama Dinanti, Batola Akhirnya Segera Miliki Perpustakaan Representatif

“12 di antaranya telah mendapatkan akreditasi A, 28 akreditasi B dan 71 akreditasi C,” papar Wildan Akhyar, Kabid Pelayanan dan Pembinaan Dispersip Kalsel.

“Itu adalah tantangan besar. Tak hanya meningkatkan kualitas pelayanan, juga memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat,” imbuhnya.

Berdasarkan sejumlah penelitian, hanya 20 persen pendidikan dalam konteks normatif di sekolah. Sedangkan sisanya harus selalu diperbaharui sesuai kondisi.

“Pembaharuan itulah yang mesti dipenuhi perpustakaan. Terlebih sekarang perpustakaan bukan sekadar tempat meminjam buku, tapi sudah menjadi wisata literasi hingga pusat berkegiatan,” tegas Wildan.

Sementara Sekretaris Dispersip Batola, Ratna Sari Dewi, menyebut pembinaan yang dilakukan Dispersip Kalsel menjadi motivasi positif dalam pembangunan budaya literasi di Bumi Selidah.

“Terlebih di era digital, diperlukan pembinaan pengelola perpustakaan sebagai penyeimbang,” papar Ratna Sari Dewi.

“Di sisi lain, Batola, masih tahap belajar. Membudayakan dan melestarikan kegiatan membaca di masyarakat masih perlu dikawal,” imbuhnya.

Salah satu upaya yang dilakukan dalam meningkatkan minat berliterasi adalah pembangunan gedung perpustakaan berstandar nasional di Kompleks Perkantoran Pemkab Batola.

“Insyaallah gedung tersebut sudah dapat diresmikan oleh Bupati Batola dan digunakan sebelum akhir 2022,” tandas Ratna Sari.



Komentar
Banner
Banner