Tak Berkategori

Doa Ibu Menyertai Riduan, Kabul Hajat Sampai ke Martapura

apahabar.com, MARTAPURA – Sesampainya di Martapura, Riduan Effendi beristirahat sejenak di Masjid Pancasila Martapura, Kamis (7/3)…

Featured-Image
Riduan Effendi jemaah asal Palangkaraya. Foto-apahabar.com/Reza Rifani

bakabar.com, MARTAPURA – Sesampainya di Martapura, Riduan Effendi beristirahat sejenak di Masjid Pancasila Martapura, Kamis (7/3) sore. Usai menunaikan Sholat Ashar, ia langsung menuju Musholla Ar-Raudhah untuk menunaikan hajatnya menghadiri Haul ke 14 Abah Guru Sekumpul sekaligus berziarah.

Riduan Effendi menceritakan, setelah melihat pengumuman jadwal pelaksanaan haul ke 14 Abah Guru Sekumpul langsung berniat berhadir untuk yang pertama kali bagi dirinya.

Baca Juga:Berjalan Kaki dari Palangkaraya ke Martapura, Riduan Bingung Uangnya Tak Habis-Habis

Dua minggu setelah melihat pengumuman jadwal haul ke 14 ulama Karismatik Kota Martapura, Riduan Effendi menceritakan niatnya kepada sang ibu untuk berhadir dengan cara berjalan kaki dari Palangkaraya menuju Martapura.

“Selang dua Minggu setelah melihat pengumuman haul Guru Sekumpul, saya bilang sama ibu dan Acil (tante) waktu ngobrol santai, bahwa ingin jalan kaki ke tempat Abah Guru Sekumpul. Mantap, berangkat pagi, katanya (jawab Ibu Riduan). Itu yang bikin saya semangat,” kata Riduan Effendi kepada bakabar.com, Kamis (7/3) malam di Rumah Habib Husein Al Haddar jalan Sekumpul Komplek Puji Rahayu Gang 6 Kelurahan Tanjung Rema Darat Martapura Kabupaten Banjar.

Setelah mendapat izin dari sang Ibu, Riduan langsung berniat memantapkan hati untuk berjalan kaki menuju Kota Martapura demi menghadiri Haul ke 14 Abah Guru Sekumpul.

Baca Juga:Tempuh Palangkaraya-Martapura Berjalan Kaki, Begini Cerita Riduan Effendi

“Niat dan keyakinan hati, ternyata terbukti di balik perjalanan panjang kebahagiaan yang luar biasa saat sampai di Sekumpul Martapura,” jelasnya.

Riduan juga menceritakan pengalamannya selama di perjalanan walaupun dengan kaki yang melepuh dan terasa saki yang sudah dari Anjir, demi niat keyakinan hatinya sakit pun seolah tak berasa baginya. Walaupun memasuki malam hari masih melanjutkan perjalanan.

“Istirahat tergantung hati walaupun malam. Kalo hatinya senang jalan terus,” kata Riduan menceritakan kepada Habib Husein Al-Haddar.

Riduan selama perjalanan untuk beristirahat singgah di masjid ataupun musholla yang di temuinya ketika malam hari dan sudah mulai marasa kelelahan.

Baca Juga:Kepala BIN Daerah Kalsel: Politik Jangan Menodai Haul Guru Sekumpul

Setelah dari Makam Abah Guru Sekumpul, Riduan Effendi langsung dibawa Habib Husein Al-Haddar asal Bondowoso Jawa Timur ke kediamannya di Jalan Sekumpul Komplek Puji Rahayu Gang 6, Kelurahan Tanjung Rema Darat Martapura, Kabupaten Banjar.

Habib Husein Al-Haddar pun mengatakan tidak menyangka bahwa bisa bertemu dengan Riduan Effendi di Musholla Ar-raudhah Sekumpul Martapura setelah ziarah. Habib Husein sehabis berziarah, Kamis (7/3) sore, berniat untuk pulang ke rumahnya.

Namun entah kenapa setelah keluar dari pintu gerbang Komplek Ar-Raudhah Sekumpul kembali lagi memasuki Area komplek Ar-Raudhah dan bertemu dengan Riduan pada saat memasuki Makam Abah Guru Sekumpul yang sudah dikerumuni para peziarah.

Habib Husein Al-Haddar juga mengatakan sangat gembira bisa bertemu Riduan Effendi ke Martapura untuk menghadiri haul ke 14 Abah Guru Sekumpul dan sangat merasa terharu ketika bertemu di Musholla Ar-Raudhah.

Baca Juga:Prabowo Dikabarkan akan Hadiri Haul Sekumpul, Guru Sa'duddin: Tidak Ada Undangan

Sampainya Riduan Effendi di Kota Serambi Mekah, menurut Habib Husein Al-Haddar berkat niat hajat yang di kabulkan Allah SWT serta Doa dan Ijin Ibunya.

“Sebetulnya kamu (Riduan) bisa sampai ke Martapura jalan kaki penyebabnya 2. Pertama kamu mungkin sama Robb, ada hajat dari hati kamu Allah SWT mengkabulkan. Kedua tidak ada lain, ini kabul Hajatnya dari Do’a Mama (Ibu), kalau tidak karena 2 itu gak mungkin sampai kesini (Martapura) ,” kata Habib Husein Al-Haddar di kediamannya. Sekumpul Martapura, (7/3) malam sembari menjamu Riduan sambil bercerita dengan rasa senang.

Selama perjalanan Riduan cuma 1 kali menghubungi Ibunya untuk memastikan bahwa dirinya baik-baik saja saat diperjalanan waktu sampai di Kapuas beberapa waktu lalu.

Baca Juga:Situasi Terkini Jelang Haul Sekumpul 14; Jemaah Mulai Berdatangan

Pengalaman perjalanan Riduan selama 7 hari menuju Martapura sangatlah berkesan, apalagi selama perjalanan dirinya di anggap istimewa, dan ada yang mengira dia keturunan Habaib tapi dia mengatakan bukan Habib bahkan Riduan takut kualat karena dikira Habib padahal tidak ada garis keturunannya karena sepanjang perjalanan orang yang bertemunya selalu mincium tangannya.

Namun Riduan tidak mau dianggap istimewa cuma ingin menunaikan hajatnya, dengan perlengkapan seadanya dan membawa uang sebanyak Rp350 ribu untuk bekal diperjalanan.

Baca Juga:Mengenang Abah Guru Sekumpul (16), Sikap Beliau dalam 'Politik'

Reporter: Reza Rifani
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner