Kalsel

Dituntut Kritis, Mahasiswa UNU Ikut Soroti Pemulihan Pascabanjir di Kalsel

apahabar.com, BANJARMASIN – Pemulihan pascabencana banjir di Kalimantan Selatan turut mendapat perhatian besar dari kalangan mahasiswa…

Featured-Image
Webinar Virtual Recovery Ekonomi Pasca Banjir Kalsel oleh Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Kalsel. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Pemulihan pascabencana banjir di Kalimantan Selatan turut mendapat perhatian besar dari kalangan mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Kalsel.

Sebagai kalangan akademisi, mahasiswa dituntut untuk kritis dalam menyikapi permasalahan sosial hingga politik.

“Kami para mahasiswa harus mengambil peran sebagai agent of change and social control, yaitu ikut membawa perubahan dan menjadi pengontrol kebijakan yang diambil pemerintah,” kata Haris, mahasiswa UNU Kalsel kepada bakabar.com, Rabu (14/4).

Karenanya, UNU Kalsel belum lama tadi menggelar webinar bertemakan ‘Recovery Ekonomi Pasca Banjir Kalsel’. Dengan menghadirkan narasumber ternama, seperti Direktur Operasional Bank Kalsel – Ahmad Fatrya Putra, Kepala BPBD Kalsel – Mujiyat, dan Ketua Umum BPP HIPMI Mardani H Maming.

“Narasumber itu dipilih karena berkompeten dan mewakili bidangnya masing-masing,” kata Wakil Sekretaris pelaksana Webinar UNU Kalsel ini.

Tiga narasumber tadi, sambungnya, memiliki keterkaitan dengan musibah besar yang melanda Kalsel awal tadi. Misalnya Kepala BPBD Kalsel, Mujiyat, mewakili pemerintah dapat menjelaskan kondisi banjir hingga transisi masa pemulihan lingkungan.

“Karena yang menangani langsung adalah BPBD. Mereka pastinya punya gambaran bagaimana cara mengambil sikap ke depan jika terjadi musibah seperti banjir ini,” katanya.

Kemudian ada Bank Kalsel yang mewakili sisi perekonomian daerah. Banjir tentunya memberikan dampak besar terhadap masyarakat, termasuk pelaku usaha (UMKM) dari sisi pendapatan.

“Beliau tentunya sangat paham bagaimana pasca banjir ini pemulihan ekonomi bisa berjalan dengan cepat. Meski kami masih berstatus mahasiswa, tetapi juga harus banyak belajar mengenai hal tersebut,” imbuhnya.

Narasumber lainnya berasal dari salah satu pengusaha muda asal Kalsel yaitu Mardani H Maming. Dalam materinya, Mardani menyebut bahwa pemuda harus melek terhadap dunia politik, dia juga berharap Kalsel mampu melahirkan banyak entrepreneur muda yang tangguh dan inovatif.

“Memang tugas mahasiswa adalah belajar, tetapi sepakat dengan apa kata beliau bahwa kami juga harus ikut terlibat dalam politik. Apabila sejak sekarang ditanamkan apa prinsip dan etika politik, paling tidak akan lebih selektif dalam memilah informasi,” sambungnya.

Selain dituntut berpikir kritis, poin utama dalam webinar virtual ini menurut Haris adalah mampu memilah sebuah informasi dari berbagai sudut pandang. Seperti pada kasus banjir Kalsel, terdapat perbedaan penilaian yang besar antara sisi pemerintah maupun masyarakat.

“Orang bertanya-tanya apa sih penyebab banjir tersebut. Sebagian menilai disebabkan pertambangan batubara, karena merusak hutan di Kalimantan. Ada juga segelintir yang menilai akibat curah hujan tinggi serta drainase Banjarmasin yang tidak lancar. Nah, mahasiswa harus kritis dalam menerima informasi agar tidak terkesan memihak pada satu penilaian saja,” bebernya.



Komentar
Banner
Banner