Kalsel

Dituduh Perankan Video Syur, Mahasiswi Cantik Banjarmasin Trauma

apahabar.com, BANJARMASIN – Kesal dituduh sebagai pemeran video mesum, seorang mahasiswi salah satu universitas ternama di…

Featured-Image
Nina Safrina, mahasiswi semester 3 salah satu perguruan tinggi di Banjarmasin melapor ke Polda Kalsel atas beredarnya sebuah video mesum. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Kesal dituduh sebagai pemeran video mesum, seorang mahasiswi salah satu universitas ternama di Banjarmasin melapor ke polisi.

Nina Safrina didampingi rekannya datang ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kalsel pada Jumat (22/11).

Sebelumnya, jagat dunia maya kembali dihebohkan dengan beredar luasnya video mesum sepasang muda-mudi. Nina datang membawa beberapa bukti screenshot (SS) atau tangkapan layar hasil chating dari HP temannya.

Kepada bakabar.com, Nina merasa sangat dirugikan atas tuduhan yang ramai di media sosial itu.

“Jelas saya sangat syok, demi Allah itu bukan saya. Toh semua yang kenal dengan saya juga bilang itu jauh banget sangat berbeda dengan saya,” terang perempuan asal Gambut itu.

Sampai sekarang, mahasiswi Fakultas Hukum itu mengaku belum melihat seperti apa video yang viral itu.

Pertama mendapatkan informasi dari teman sekelas, Nina kebetulan sedang berkuliah.

Seketika temannya menunjukkan screenshot (SS) di grup bahwa mendapat informasi video tak senonoh menyandingkan foto Nina dengan pemeran wanitanya.

Dituduh demikian, Nina merasa trauma. Dalam aktivitas kesehariannya, Nina juga minder bertemu banyak orang.

“Seakan selalu dipantau sama orang, karena informasi video itu sudah menyebar ke mana mana,” pungkas dara kelahiran 1998 silam.

Di balik itu semua, Nina belum tahu motif pelaku menyandingkan fotonya dengan SS video syur tersebut.

Heran bercampur dendam, Nina mempolisikan tuduhan pencemaran nama baik itu.

“Tapi kenapa ya ada orang setega itu ke saya, selama ini saya aman aja gak pernah punya musuh,” tegasnya.

Nama baik keluarga Nina ikut terseret. Maka, pihak keluarga yang merasa dirugikan pelaku mendorong Nina untuk melapor polisi.

“Sekitar lima pertanyaan inti yang ditanyakan pak polisi kepada saya,” lanjutnya.

Nina berharap kasus ini cepat selesai. Siapapun dia dan apapun maksud dan tujuan pelaku.

“Saya berstatus sebagai mahasiswa hukum, untuk apa jika saya tidak menegakkan hukum sesuai UUD yang berlaku,” tegasnya kembali.

Nina juga ingin bertatap muka dengan sang pelaku jika polisi berhasil menangkapnya.

“Sampai saat ini saya tidak bisa mikiran siapa-siapa. Soalnya pikiran saya pun sampai saat ini masih kacau,” aku Nina.

Baca Juga: Menangkal Paham Radikal di Balangan

Baca Juga: Puluhan Rumah Terbakar di Alalak Selatan, 1 Meninggal

Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner