Kalsel

Distribusi PDAM Intan Banjar Macet, Warga Kompleks Surya Mas Gambut Terpaksa Mandi dengan Air Kolong

apahabar.com, MARTAPURA – Ratusan warga kawasan Jenderal Ahmad Yani, Kilometer 12,9 di Jalan Setia Bersama Kompleks…

Featured-Image
Karena saluran air dari PDAM Intan Banjarmasin, warga Gambut terpaksa memanfaatkan air kolam. Foto-Istimewa

bakabar.com, MARTAPURA – Ratusan warga kawasan Jenderal Ahmad Yani, Kilometer 12,9 di Jalan Setia Bersama Kompleks Surya Mas Gambut, Kabupaten Banjar, Kalsel mengeluhkan distribusi air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Intan Banjar yang jarang mengalir. Untuk mandi pun masyarakat terpaksa memanfaatkan air kolong rumah.

"Air dari PDAM Intan Banjar mengalirnya 3 hari sekali. Sementara warga banyak tak memiliki tempat penampungan air, sehingga kadang tidak mandi. Parahnya ada di antara kami terpaksa mengambil air dari kolong rumah," keluh Ketua Jalur Komplek Perumahan Surya Mas Gambut, Kabupaten Banjar, Ekki Yuliadi, Rabu (2/9).

Menurut Ekki, kondisi ini sudah berlangsung 6 bulan terakhir. Meski sudah disampaikan kepada PDAM Intan Banjar, namun warga Gambut tidak mendapatkan jawaban memuaskan.Sementara jumlah warga Gambut yang terdampak di lokasi ini setidaknya ada sekitar 500 rumah.

"Kami butuh solusi. Sebagai pelanggan kami memiliki hak mendapatkan pelayanan yang baik, karena selama ini sudah menunaikan kewajiban membayar rekening sesuai aturan," tegasnya.

Warga Gambut lainnya, Jusnia juga mengaku terpaksa mengungsi ke tempat tinggal orang tuanya di kota tetangga, karena kesulitan mandi.Jika tetap memaksakan diri bermukim di sana, maka ia harus mengeluarkan biaya tambahan. Di antaranya untuk membeli air isi ulang untuk minum dan masak.

"Jika tetap bertahan, biaya hidup membengkak. Untuk minum dan masak terpaksa beli air galon. Sementara kalo mandi numpang ke rumah mama," ujar Jusnia.

Ia berharap agar instansi terkait bisa menindaklanjuti persoalan ini dan jangan sampai keresahan masyarakat menjadi berlarut-larut.Karena sebagai pelanggan, mereka merasa dirugikan dengan tidak optimalnya pelayanan PDAM Intan Banjar.

Saat dikonfirmasi bakabar.com via seluler, Kepala Bagian SDM PDAM Intan Banjar, Muhammad Untung Hartaniansyah, meminta maaf kepada pelanggannya di wilayah Cabang I dan II Gambut, akibat pelayanan distribusi yang tidak optimal.Ia mengakui keluhan warga Komplek Perumahan Surya Mas Gambut, lantaran air jarang mengalir.

"Pipa jaringan di lokasi itu sudah tidak mencukupi lagi menyalurkan air bersih secara optimal. Karena jumlah pelanggan terus tumbuh. Karena perkembangan permukiman semakin pesat," kata Untung.

Solusinya, lanjutnya, pihak manajemen PT Intan Banjar ke depan sudah merencanakan untuk menambah pipa diameter 500 ke boster Gambut.Sehingga suplay air bersih bisa lebih besar untuk pendistribusian ke wilayah Cabang I dan II.Namun, menurutnya, PDAM Intan Banjar masih menunggu dana sharing pemerintah daerah.

"Ada rencana menambah jaringan perpipaan distribusi yang lebih besar dari boster di kawasan Gubernur Syarkawie ke rumah-rumah pelanggan. Tapi pendanaannya menunggu penyertaan modal Pemkab Banjar," jelasnya.

Untung menambahkan, selama distribusi terhambat, PDAM Intan Banjar pernah membagikan air bersih menggunakan truk tangki berkapasitas 3000 liter.Namun tidak mencukupi kebutuhan warga, karena banyaknya jumlah pelanggan di perumahan tersebut.Sedangkan di komplek itu tidak tersedia tempat air besar, untuk penampungan sementara suplay dari PDAM Intan Banjar, sebelum disalurkan ke pelanggan.

"Kami berharap, rencana pengembangan perpipaan distribusi di wilayah barat, yakni cabang 1 dan 2 bisa direalisasikan segera. Mudahan tahun depan ada dananya," pungkasnya.

img

Kawasan kompleks perumahan di Gambut, Kabupaten Banjar yang merasakan macetnya air PDAM Intan Banjar. Foto-Istimewa

Editor: Syarif

Komentar
Banner
Banner