bakabar.com, BANJARBARU – Menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Banjarbaru menemukan produk kedaluwarsa di salah satu swalayan.
Temuan itu diperoleh dalam monitoring di pasar tradisional dan ritel modern guna memastikan stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok di Pasar Ulin, Rabu (26/3).
Kepala Disperindag Banjarbaru, Muriani, mengungkapkan menemukan satu produk yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa. Diduga kelalaian pihak toko menjadi penyebab produk tersebut masih terpajang di rak.
“Kami menemukan susu kemasan yang sudah kedaluwarsa. Oleh karena hanya satu produk, produk ini langsung kami tarik agar tidak sampai dikonsumsi masyarakat,” jelas Muriani.
Di sisi lain, ditemukan pula beberapa produk dengan masa kedaluwarsa yang tinggal satu bulan dan sedang dipromosikan dengan harga diskon.
“Namun masyarakat tetap harus waspada dan selalu memeriksa tanggal kedaluwarsa sebelum membeli, terutama untuk produk yang dikonsumsi anak-anak,” tambah Muriani.
“Jangan tergiur diskon atau promo tanpa memperhatikan tanggal kedaluwarsa. Biasanya produk yang didiskon memiliki masa kedaluwarsa yang sudah dekat, sehingga harus segera dikonsumsi,” pesannya.
Selain menemukan produk kedaluwarsa, dalam monitoring tersebut Disperindag juga mencatat kenaikan harga beberapa komoditas di pasar tradisional.
“Harga daging, ayam, cabai, dan bawang merah mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Sementara harga bawang putih masih stabil,” ungkap Muriani.
Khusus daging sapi, kenaikan harga disebabkan oleh keterbatasan stok. Untungnya stok bahan pokok lain diklaim masih dalam kondisi aman.
“Kenaikan harga ini biasanya hanya berlangsung sementara menjelang lebaran. Sementara setelah lebaran, harga akan kembali normal,” tukas Muriani.