Kalsel

Disbudpar Banjarmasin Rilis Dua Wisata Baru, Cek Lokasinya

apahabar.com, BANJARMASIN – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banjarmasin merilis dua ikon wisata baru di kota…

Featured-Image
Gallery Terapung Sasirangan terletak di Kampung Sasirangan, Sungai Jingah. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banjarmasin merilis dua ikon wisata baru di kota seribu sungai. Dua wisata tersebut adalah Galeri Terapung Sasirangan dan Rumah Lanting Mantuil.

Kepala Disbudpar Kota Banjarmasin, Ihsan Al Haq menyampaikan wisata tersebut menjadi daya tarik investor agar bisa berpartisipasi memajukan sektor wisata.

“Ini pancingan bagi para investor untuk bisa ikut dalam pengembangan wisata di kota kita,” ujarnya, Selasa (1/12).

Ia menjelaskan masing-masing ikon wisata baru tersebut terletak di tempat berbeda.

Gallery Terapung Sasirangan terletak di Kampung Sasirangan, Sungai Jingah. Tepatnya berada di belakang Musholla Al-Muttaqin.

Untuk Rumah Lanting Mantuil berlokasi di Kelurahan Mantuil, dekat dengan Jembatan Pulau Bromo, Kelurahan Mantuil, Kecamatan Banjarmasin Selatan.

Menurut Ihsan, selain menarik minat investor, kedua ikon wisata tersebut juga bertujuan untuk menambah khazanah wisata yang ada di Banjarmasin.

“Keduanya nanti statusnya akan dihibahkan kepada masyarakat dan dikelola oleh Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) di masing-masing lokasi,” jelasnya.

Kemudian, proyek tersebut juga merupakan permintaan dari masyarakat untuk mengembangkan potensi wisata yang ada di sekitar lokasi tersebut.

“Gallery Terapung kita bagun dengan bentuk khas kebudayaan Banjar, yaitu tudung tanggui. Sedangkan Rumah Lanting Mantuil itu bentuknya menyerupai Rumah Banjar,” bebernya.

Ia berharap setelah nanti diserahkan, masyarakat bisa memaksimalkan dan mengelola dengan maksimal potensi wisata dari fasilitas yang disediakan Disbudpar.

“Jadi kalau wisatawan sedang melakukan susur sungai, mereka bisa sekalian mampir ke dua lokasi tadi, biasanya mereka hanya lewat saja. Dengan adanya ikon wisata terapung ini bisa menambah daya tarik wisatawan untuk datang dan menikmati wisata di Kota Seribu Sungai ini,” paparnya.

Kendati diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat, pihak Disbudpar tetap akan mengawasi kondisi dua fasilitas terapung tersebut, terutama dari segi pengelolaannya.

“Pengawasan yang kita lakukan ini agar tidak ada hal yang tidak diinginkan, misalnya ada yang menyalahgunakan tempat itu, yang berpotensi berkurangnya wisatawan,” imbuhnya.

Ihsan juga menyebut, ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kota Banjarmasin dalam hal peningkatan destinasi wisata susur sungai.



Komentar
Banner
Banner