bakabar.com, MARTAPURA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banjar miliki program selaras dengan Manis Bapanting untuk memerangi anak gizi buruk dan stunting di Kabupaten Banjar.
Program Manis Bapanting dari Bupati Banjar H Saidi Mansyur ini merupakan singkatan dari Maju, Mandiri, Agamis Bersama Pantau dan Peduli Stunting.
Dijelaskan Kepala Dinkes Banjar dr Diauddin, program tersebut bernama Kelompok Relawan Menuju Anak Indonesia Sehat Bebas Stunting (Kawan Manis Best).
Dimana program ini sebagai pelopor di setiap wilayah Kecamatan dan Desa yang ada di Kabupaten Banjar, untuk mensosialisasikan pencegahan stunting kepada masyarakat.
"Intinya inovasi yang kita akan bentuk yaitu Kawan Manis Best ini untuk men-support dan mempercepat penanganan stunting," jelasnya.
Lebih lanjut, dr Dia mengatakan, karena jika dari satu pihak saja yang bergerak maka akan lambat dalam penanganan stunting dan juga masalah gizi di Kabupaten Banjar.
Selain itu, dari sisi kesehatan, Dinkes Banar hanya bisa menyumbangkan sebanyak 30 persen sedangkan untuk 70 persen lainnya, perlu dari dukungan lini sektor lain.
Dr Dia juga menjelaskan, terkait angka stunting di Kabupaten Banjar pada tahun 2020 lalu berada pada posisi ke 11 di antara 13 kabupaten kota yang ada di Kalimantan Selatan (Kalsel).
"Jika dari tingkat jumlah angka stunting daerah kita berada di 11 terendah, dan kalau dari presentasi berada di angka 20 persen, masin di bawah standar tingkat nasional yang mana standarnya 24 persen," ungkapnya.
Namun, permasalahan stunting ini menurutnya harus lebih ditekan lagi, jika berdasarkan target 2024 nanti, maka Kabupaten Banjar harus bisa mencapai 14 persen angka stunting di Kabupaten Banjar.