Kalsel

Dinilai Efektif, Pemprov Kalsel Perpanjang PPKM Mikro

apahabar.com, BANJARMASIN – Terhitung hari ini, Selasa (20/4), Pemerintah Provinsi Kalsel kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan…

Featured-Image
Penjabat Gubernur Kalsel, Safrizal ZA dalam rapat koordinasi evaluasi penanganan covid-19 secara virtual dari Kantor Gubernur Kalsel di Banjarmasin. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Terhitung hari ini, Selasa (20/4), Pemerintah Provinsi Kalsel kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala Mikro tahap ke enam. Aturan ini akan diterapkan untuk 14 hari ke depan.

"Terkait PPKM Mikro, kita akan memperpanjang," ujar Penjabat Gubernur Kalsel, Safrizal ZA dalam rapat koordinasi evaluasi penanganan covid-19 secara virtual dari Kantor Gubernur Kalsel di Banjarmasin, kemarin.

Dari hasil evaluasi, PPKM Mikro dinilai efektif dalam menekan laju kasus Covid-19 secara nasional. Atas instruksi pemerintah pusat, kebijakan ini kembali diterapkan sebagai upaya menurunkan kasus penularan.

“Pemprov Kalsel meminta masukan semua pihak sekaligus mengevaluasi kekurangan pelaksanaan,” ujarnya.

“Karenanya, selain membahas masalah penanganan covid-19 dan efektifitas PPKM Mikro, Pemprov Kalsel menyusun kembali keanggotaan satuan tugas (satgas) sesuai kebutuhan kekinian,” sambungnya.

Meski dinilai efektif, beberapa daerah masih tercatat sebagai penyumbang kasus tinggi setiap harinya. Seperti di Banjarmasin, Banjarbaru dan Banjar.
Data terakhir menunjukkan persentase kasus sembuh 88,60 persen, di bawah angka nasional 90.7 persen, kasus meninggal 2,8 persen masih di atas angka nasional 2,7 persen.

Safrizal beranggapan, terjaringnya banyak kasus positif Covid-19 di Kalsel karena tingginya pengujian yang dilakukan pemerintah. Namun, kesadaran masyarakat masih dinilai kurang dan penerapan protokol kesehatan yang mulai mengendor.

Danrem 101/Antasari, Brigjen TNI Firmansyah sepakat dengan pernyataan itu. Hal itu ujarnya indikasi masyarakat mulai bosan dan sebagian lagi pasrah dengan keadaan. Kondisi ini yang menurutnya perlu disikapi dengan penyampaian informasi yang benar.

"Dari pantauan kita, tempat ibadah ada yang masih menerapkan protokol kesehatan, tapi ada juga yang sudah mengabaikannya," ujar Firmansyah.

Salah satu tim pakar, Shaduqi mengatakan, momentum Ramadan ini bisa dimanfaatkan untuk mensosialisasikan lagi pentingnya protokol kesehatan di tempat-tempat ibadah dengan melibatkan orang terdekat seperti iman masjid setempat atau penceramahnya.

Sosialisasi vaksinasi juga perlu disampaikan, sehingga masyarakat tidak terpengaruh isu-isu yang menyesatkan.

"Masyarakat yang sudah vaksin perlu diberitahu bahwa mereka tidak sepenuhnya aman dari penularan covid-19," jelas psikolog ini.

Beberapa tim pakar lain juga menyampaikan tanggapan mereka seputar penanganan covid-19 kedepan di Kalsel agar lebih efektif.

Selain itu, mereka juga mengingatkan potensi penularan di masa bulan puasa ini dan lebaran nantinya, hingga perlu langkah-langkah antisipasi.

Sebagai tambahan, pemerintah pusat menetapkan lima provinsi baru yang akan menerapkan pelaksanaan PPKM Mikro yakni Sumatera Barat, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, dan Kalimantan Barat.

Dengan demikian, total ada 25 provinsi yang menerapkan kebijakan ini, termasuk provinsi Kalsel.



Komentar
Banner
Banner