Investasi Wisata

Dilirik Investor, TKL Ecopark Magelang Ingin Dijadikan Edupark

Taman Kyai Langgeng (TKL) Ecopark dilirik investor multinasional. Kawasan ini ingin dikembangkan menjadi edupark.

Featured-Image
Direktur PT Awina, Ananda Setyo, Walikota Magelang, Muhammad Nur Aziz dan Investor Singapura Danish Suleman saat berdiskusi di Invest Tour (Apahabar.com/Arimbihp)

bakabar.com, MAGELANG - Taman Kyai Langgeng (TKL) Ecopark dilirik investor multinasional. Kawasan ini ingin dikembangkan menjadi edupark.

"Potensi TKL Ecopark cukup menarik. Terbukti dengan traffic-nya yang besar. Bahkan sesuai yang kami dengar mencapai 600 ribu orang setiap tahun," kata Presiden Director PT Awina Sinergi International, Ananda Setiyo Ivananto.

Pernyataan itu diucapkan di sela acara investment tour. Rangkaian Central Java Investment Business Forum (CJIBF), Selasa (22/9) tadi.

Baca Juga: Menutup Libur Sekolah, Ribuan Siswa Memukau di TKL Ecopark Magelang

Kata Ananda, TKL Ecopark perlu membangun kemitraan yang tepat dengan berbagai pihak. Juga negara lain, seperti Jepang. Sehingga dapat menemukan konsep yang cocok.

Jika hal ini sudah menemukan pola yang sesuai, maka pengembangannya pun tak hanya berdampak bagi wisatawan. Namun juga masyarakat sekitar kaitannya dengan peningkatan ekonomi.

Lebih lanjut, Ananda mengatakan, untuk jenis investasi dan nominal yang akan diberikan, pihaknya masih mendiskusikannya secara internal.

"Karena kami berangkat dari bisnis lingkungan jadi terpikir untuk melakukan pengembangan pengelolaan sampah di kawasan TKL Ecopark," katanya.

Ananda ingin TKL Ecopark memiliki wahana untuk memperkenalkan pengelolaan sampah yang bisa dipelajari masyarakat. Terutama di usia remaja dan anak-anak.

Direktur TKL Ekopark, Taat Ujiyanto, Direktur PT Awina, Ananda Setyo, Walikota Magelang, Muhammad Nur Aziz beserta jajarannya di Invest Tour 2023 (Apahabar.com/Arimbihp)
Direktur TKL Ekopark, Taat Ujiyanto, Direktur PT Awina, Ananda Setyo, Walikota Magelang, Muhammad Nur Aziz beserta jajarannya di Invest Tour 2023 (Apahabar.com/Arimbihp)

"Jadi semacam edupark, untuk mempertontonkan teknologi pengelolaan sampah, sebagai cara mendidik generasi ke depan," tuturnya.

Selain itu, ia juga melirik sisi unik TKL Ecopark. Di mana memiliki banyak tanaman langka.

"Banyak tanaman langka yang perlu diangkat dari lokasi ini, tetapi harus dilandasi dasar yang kuat bekerjasama dengan akademisi seperti BRIN atau universitas setempat," ujarnya.

Dengan menggandeng para akademisi, Ananda menilai, TKL Ecopark tak hanya memberi wahana edukasi informatif. Tetapi juga bisa dijadikan sarana penelitian.

Baca Juga: Nusantara Edupark, Tempat Wisata Edukasi Pertanian Anak di Madiun

Sementara itu, Direktur Utama TKL Ecopark, Arif Taat Ujiyanto mendukung penuh rencana pengembangan itu. Apalagi memang masih banyak area yang bisa dieksplor. "Seperti wilayah Sungai Progo ini, potensinya tinggi," imbuhnya.

Kata Taat, pihaknya masih terus berusaha agar pengelolaan TKL Ecopark bisa lebih maksimal. Sehingga semua sudutnya bisa dikunjungi wisatawan.

"Jadi bukan hanya ecopark, tetapi juga edupark, investment tour adalah momentum yang tepat untuk membeberkan ide-ide untuk pengembangan TKL Ecopark," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner