bakabar.com, BANJARBARU – Saking kuatnya, sebagian warga di Banjarbaru mengira dentuman yang berasal dari pemusnahan bahan peledak polisi adalah gempa.
Pemusnahan bahan peledak yang telah kedaluwarsa itu bikin heboh warga Banjar dan Banjarbaru, Rabu (27/11) sore, sekitar pukul 15.00. Selang kemudian, video ledakan tersebut beredar luas di jagat dunia maya.
Penelusuran media ini, rupanya ledakan berasal dari Danau Biru Tambak Padi, Gambut, Beruntung Baru, Kabupaten Banjar.
Akibat pemusnahan itu, beberapa warga merasakan getaran bahkan sampai menimbulkan kerusakan. Mereka mengeluh karena pemusnahan disebut tanpa pemberitahuan.
“Seandainya diberitahu dulu mungkin saya tidak panik, tadi getarannya sampai ke rumah,” jelas Rizka, warga di Jalan Cendana Kompleks Borneo, Liang Anggang.
Senada dengan Rizka, seorang warga di Kompleks Sriwijaya, Putri juga mengeluh. “Kaca rumah bergetar, saya kira gempa jadi takut juga,” katanya.
Menurutnya, jarak lokasi pemusnahan bahan peledak terlampau dekat dengan permukiman warga.
Menjelang malam, bakabar.com pun mendatangi dua lokasi di Liang Anggang yang menurut penuturan warga sebagai daerah terdampak paling parah.
“Sekitar jam 3 sore, getaran sampai sini terus plafon sebarisan rusak semua retak. Dan ada satu yang jatuh, plafonnya sepanjang 10 meter,” ujar Tranmiadi, petugas keamanan di Gerai Toyota Auto 2000.
Selain plafon, kaca bergetar namun beruntung karena ketebalannya tidak sampai pecah.
“Tadi karyawan kami evakuasi keluar takutnya gempa dan plafon yang jatuh itu kena mobil jadi langsung kami bersihkan,” ungkapnya.
Tranmiadi memperkirakan kerugian materiil akibat pemusnahan itu sekitar jutaan rupiah. “Karena harus ganti baru karena plafon keseluruhan pada retak,” terangnya.
Tak hanya di tempat Tranmiadi, Minimarket Mandala yang hanya selemparan batu dari Gerai Toyota ikut terdampak. Kaca di sana pecah.
Saat dihubungi, Komandan Satuan Brimob Polda Kalsel Kombes Pol Ardiyansyah Daulay mengarahkan bakabar.com ke Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol M. Rifai.
Rifai pun mengutarakan sejumlah alasan mengapa pemusnahan bahan peledak harus dilakukan Tim Gegana.
“Pemusnahan dilakukan demi mengantisipasi ledakan di tempat penyimpanan bahan peledak,” jelas dia.
Saat ditanyakan dampak ledakan, Rifai menjelaskan kemungkinan karena muatan bahan ledak lebih besar.
Disinggung soal ganti rugi, kata Rifai, polisi tengah mendata rumah warga yang terdampak lebih dulu.
“Anggota kami sedang mendata di lapangan mana saja bangunan yang terkena dampak itu,” pungkasnya mengakhiri.
Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Fariz Fadhillah