bakabar.com, KANDANGAN – Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) terus melakukan percepatan penanggulangan penyakit mulut dan kuku (PMK) melalui program vaksinasi.
Hingga hari ini, Selasa (23/8), sebanyak 2.500 dosis vaksin telah diterima Pemkab HSS dari Pemprov Kalsel.
Kepala Dinas Pertanian HSS, Muhammad Noor mengatakan capaian percepatan vaksinasi PMK di wilayahnya sudah mencapai 92 persen.
“Tinggal 200 dosis vaksin. Rencananya besok kami laksanakan kembali, dan dalam 2 hari Insya Allah sudah 100 persen,” ucap Muhammad Noor, Selasa (23/8).
Berdasarkan data Dinas Pertanian HSS, jumlah peternakan sapi paling banyak berada di Kecamatan Simpur, Sungai Raya dan Telaga Langsat.
Sedangkan untuk Nagara berada di Kecamatan Daha Utara dan Barat.
“Total ternak sapi di wilayah kita sekitar 3.000 dan kerbau rawa 1000 peternak,” katanya.
Ia mengakui pernah menemukan indikasi PMK di HSS dengan gejala kurang nafsu makan.
Tetapi setelah petugas memeriksa kondisi di lapangan, ternyata hanya penyakit biasa dan sudah ditangani dengan memberikan suntikan vitamin maupun obat lain guna menambah kekuatan imun hewan ternak.
“Sampai saat ini belum ada yang positif atau terindikasi PMK di HSS,” tuturnya.
Dinas Pertanian HSS juga masih membatasi jual beli hewan ternak sapi, khususnya dari daerah luar seperti membeli dari pulau Jawa.
Jika ada sapi yang masuk dari luar, peternak harus memiliki surat keterangan bebas penyakit.
Sementara peternak diimbau agar membeli sapi di wilayah Kalsel.
“Dengan adanya vaksinasi yang diberikan kepada ternak sapi, mudah-mudahan HSS terhindar dan kita berupaya agar kasus PMK nihil,” tutupnya.