bakabar.com, BANJARBARU – Badan Pengelola Geopark Nasional Pegunungan Meratus angkat bicara soal pernyataan sikap yang dilayangkan sejumlah organisasi lingkungan hidup di Kalimantan Selatan.
Kepada bakabar.com, Ketua Badan Pengelola Geopark Nasional Pegunungan Meratus, Nurul Fajar Desira mengatakan, Geopark Meratus merupakan suatu program yang serius.
"Ini merupakan langkah awal dalam upaya penyelamatan pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan," ujarnya, Senin (25/2).
Baca Juga:Ketua Komunitas Sumpit: Geopark Meratus Hanya Lips Service Saja
Dirinya seolah tak ambil pusing soal anggapan sejumlah organisasi lingkungan. Karena masih baru, maka pihaknya segera melakukan sosialisasi.
“Memang belum sosialisasi secara luas. Ke depan kami akan duduk bersama dengan WALHI dan organisasi lingkungan lainnya. Target tahun depan menjadi Geopark internasional dan diakui UNESCO dan kami optimis,” tambah dia.
Adanya predikat Geopark, menurutnya, melindungi sekaligus menyelamatkan Meratus. Mulai dari kebudayaan, keanekaragaman hayati. Hingga, pengembangan ekonomi masyarakat sekitar.
Baca Juga:Ramai-Ramai Pertanyakan Penetapan Geopark Meratus
“Dengan Geopark justru masyarakat setempat yang akan memanfaatkan. Tidak akan berbenturan dengan masyarakat adat. Nanti nereka yang akan mengelola, dibantu Pemprov Kalsel dan pemerintah pusat mempromosikannya. Tak ada menghilangkan hak-hak masyarakat adat setempat, malah akan kami lindungi,” jelas pria yang menjabat kepala Bapedda Provinsi Kalsel ini.
Adapun, Geopark Nasional Pegunungan Meratus menjadi bagian dari 19 Geopark Nasional. Pada 2019 ini pihaknya akan berfokus membenahi dan mengoptimalkan 36 Geosite yang ada.
Tujuannya, agar mendatangkan manfaat bagi masyarakat lokal.
“Geopark ini tak lantas menghilangkan adat istiadat dan kebudayaan masyarakat lokal di sana. Karena masyarakat tetap dilibatkan dalam pengelolaan dan pengembangannya," ujarnya.
Baca Juga:Paman Birin, Slank dan Ribuan Masyarakat Deklarasikan Geopark Meratus
Ke depan pihaknya juga akan melatih kelompok sadar wisata (Pokdarwis), dari masyarakat setempat jadi agar menjadi agen wisata.
"Akan kami akan sosialiasi dan road show ke daerah-daerah terkait hal ini,” ungkapnya.
Target pihaknya pada 2020 nanti, pemerintah provinsi akan mendaftarkan Geopark Meratus ke UNESCO.
Status Geopark Nasional Pegunungan Meratus bisa naik menjadi internasional. Seperti empat geopark lain di Indonesia.
“Pastinya terkait pernyataan sikap WALHI dan kawan-kawan organisasi lingkungan lainnya. Ke depan akan kami rangkul, untuk duduk bersama. Mensosialisasikan terkait Geopark Nasional Pegunungan Meratus ini kepada kawan-kawan,” tegasnya.
Baca Juga:Segera Usulkan Penggunungan Meratus Jadi Geopark Dunia
Reporter: Zepy Al Ayubi
Editor: Fariz Fadhillah