bakabar.com, PELAIHARI – Ketua Komisi III DPRD Tanah Laut (Tala), Arkani, meminta pemerintah perlu membuat kajian agar Waduk Takisung I, di Banua Tengah, Kecamatan Takisung tidak lagi jebol seperti yang terjadi belum tadi.
“Adanya kajian secara teknis diperlukan. Kajian itu harus dibikin oleh ahli dalam bidang tersebut untuk membuat perencanaan dengan baik,” kata Arkani, Selasa (28/9).
Arkani bilang terserah siapa saja yang mempunyai kewenangan mau pusat atau daerah. Tapi pada prinsipnya daerah harus tanggap karena waduk itu ada di Kabupaten Tanah Laut.
“Di tahun 2016 Waduk Takisung I pernah dilakukan pengerukan dan sebagainya namun sayangnya gagal. Sehingga, dimungkinkan memicu tanggul waduk jadi jebol lantaran tidak tertangani secara baik,” ujarnya.
Terkait waduk itu, Arkani mengingatkan kepada pemangku kepentingan agar segera mengambil tindakan untuk Waduk Banua Tengah tersebut.
“Waduk itu kan menyangkut usaha masyarakat dan juga keselamatan jiwa masyarakat setempat,” ucapnya.
Walaupun nantinya Waduk Takisung I akan dibangun secara permanen. Maka diharapkan para ahli di bidang waduk betul-betul membuat kajian sebagai dasar membuat perencanaan.
Sehingga kata dia, tidak terulang lagi jebolnya waduk tersebut kalau memang ahlinya yang menangani pembangunan Waduk Takisung I.
“Ini kan jebolnya waduk itu baru baru tahun ini saja dan perlu juga ada pemeliharaan berkala,” pungkasnya.
Waduk Takisung I yang jebol di Desa Banua Tengah RT 5 Dusun 2, Kecamatan Takisung pada Sabtu (11/9) kini sudah diperbaiki dan ditutup kembali.
Kabid Sumber Daya Air PUPRP Tala, Paimun, mengatakan fungsi dari waduk itu untuk mengairi persawahan masyarakat dan usia Waduk Takisung I sudah lebih dari 60 tahun.
“Kita bisa bandingkan resapan tahun dulu dengan sekarang dikarenakan kurangnya resapan air, pohon besar dulu kini menjadi kebun sawit dan titik terakhir air ada di waduk,” katanya.
Dengan usia puluhan tahun lanjut dia tentunya Waduk Takisung I sudah saatnya direnovasi. Karena sudah dua kali mengalami kerusakan lantaran jebol menahan air.
“Kita membuat surat ke pihak BaIai Wilayah Sungai (BSW) Kalimantan II. Memohon bantuan penanganan darurat, terkait Waduk Takisung I, pesisir pantai Takisung karena kena banjir Rob dan Bendungan Kunyit,” katanya.
Ia menjelaskan Jebolnya Waduk Takisung I di Banua Tengah itu sebelum bukan ditangani secara permanen. Melainkan masih penanganan secara darurat dan antisipasi kalau terjadi jebol susulan tidak mengenai permukiman hanya mengenai kebun.
Saat ini sudah membuat permohonan kepada BWS Kalimantan II untuk bisa ditangani secara permanen dan dilakukan studi pembangunan Waduk Takisung I.
“Waduk Banua Tengah Takisung masuk perencanaan pembangunan secara permanen tahun 2022. Selain itu di perencanaan ada Handil Maluka, Daerah Aliran Sungai Tabanio dan Muara Kintap,” Tutup Paimun.