Pemkab Banjar

Desa Lok Gabang Kabupaten Banjar Raih Juara 1 Nasional

Prestasi ini menegaskan komitmen dan kerja nyata Desa Lok Gabang dalam menerapkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

Featured-Image
DESA Lok Gabang, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar meraih Juara 1 Desa Berkinerja Baik Regional 2 Nasional dalam ajang Penilaian Konvergensi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun Anggaran 2025.(Foto: rsb.banjarkab.go.id)

bakabar.com, MARTAPURA - Desa Lok Gabang, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, berhasil menorehkan prestasi gemilang di tingkat nasional dengan meraih Juara 1 Desa Berkinerja Baik Regional 2 Nasional dalam ajang Penilaian Konvergensi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun Anggaran 2025.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDTT) RI, H. Yanri Susanto, dalam acara Workshop Evaluasi Kinerja Kapasitas Pembangunan Manusia dan Pemberian Penghargaan Desa Berkinerja Baik, yang turut didukung oleh The World Bank, di Jakarta, Rabu (8/10/2025).

Prestasi ini menegaskan komitmen dan kerja nyata Desa Lok Gabang dalam menerapkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, dengan memenuhi seluruh indikator penilaian yang ditetapkan.

Koordinator P3MD Kabupaten Banjar, Dian Patriatmini Utami, menjelaskan bahwa keberhasilan Desa Lok Gabang bukanlah hal kebetulan, melainkan hasil dari kerja keras, kepatuhan terhadap regulasi, dan kolaborasi lintas sektor yang kuat.

“Desa Lok Gabang aktif dalam rembuk stunting, rutin melaporkan konvergensi, memiliki Kader Pembangunan Manusia (KPM) yang bekerja maksimal, menyusun laporan evaluasi tahunan, serta mengoptimalkan penggunaan dana desa,” jelasnya.

Selain itu, berbagai inovasi desa juga menjadi nilai tambah dalam penilaian, seperti program Kolang Kaling, Gula Habang, dan Pelita Desa, yang mendorong peningkatan partisipasi masyarakat di Posyandu dengan cara kreatif, termasuk pemberian doorprize menarik.

“Angka kehadiran ke Posyandu di Desa Lok Gabang mencapai 100 persen, jauh di atas standar minimal nasional sebesar 80 persen,” tambah Dian.

Hasil nyata dari upaya tersebut terlihat dari penurunan angka stunting hingga nol kasus pada tahun 2025, berkat sinergi antara SKPD, Puskesmas, KUA, pendamping desa, serta dukungan masyarakat.

“Desa tidak bisa bekerja sendiri. Semua pihak harus bersinergi. Pendamping desa berperan besar memastikan program berjalan efektif,” ujarnya, yang dilansir banjarkab.go.id.

Sementara itu, Pambakal Desa Lok Gabang, Taberani, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas penghargaan tersebut. Ia berkomitmen melanjutkan keberhasilan ini dengan mendorong pemberdayaan pekarangan warga melalui penanaman sayuran, tanaman obat keluarga (TOGA), pemeliharaan ayam, dan budidaya ikan.

“Ini bukan akhir, tetapi awal dari gerakan pemberdayaan masyarakat yang lebih luas,” ujar Taberani.

Keberhasilan Desa Lok Gabang ini melanjutkan prestasi serupa yang sebelumnya diraih oleh Desa Awang Bangkal Barat, dan diharapkan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Kabupaten Banjar untuk terus memperkuat upaya percepatan penurunan stunting secara berkelanjutan.(*)

Editor


Komentar
Banner
Banner