Kalsel

Demo DPRD Kalsel, Ratusan Mahasiswa Desak Pengesahan RUU Farmasi

apahabar.com, BANJARMASIN – Ratusan mahasiswa lintas kampus mendemo kantor DPRD Kalsel, Selasa (12/11). Mereka mendesak pengesahan…

Featured-Image
Ratusan mahasiswa lintas kampus mendemo kantor DPRD Kalsel, Selasa siang. Mereka mendesak pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Farmasi. apahabar.com/Rizal

bakabar.com, BANJARMASIN – Ratusan mahasiswa lintas kampus mendemo kantor DPRD Kalsel, Selasa (12/11). Mereka mendesak pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Farmasi.

Dasar desakan itu, kata Koordinator Lapangan Ramadhani, banyak masalah-masalah di bidang kefarmasian yang memperburuk citra apoteker. Peraturan Pemerintah (PP) nomor 15/2009 dianggap lemah untuk para apoteker membuka praktik kefarmasian.

“Kami nilai PP 15/2009 terlalu sempit dan sudah tidak sesuai dengan keadaan kondisi kefarmasian saat ini,” Ramadhani saat berorasi di depan kantor DPRD Kalsel, Jalan Lambung Mengkurat, Banjarmasin.

DPR, kata dia, terlalu acuh tak acuh soal RUU Kefarmasian. Sejak 2015, tiga judul RUU Kefarmasian belum juga disahkan. Tiga judul dimaksud, pertama: RUU Praktik Farmasi; kedua, tentang Pembinaan Pengembangan dan Pengawasan Sediaan Farmasi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga; ketiga, tentang Pengawasan Obat dan Makanan serta Pemanfaatan Obat Asli Indonesia.

“Wajah-wajah baru pemerintah, kabinet baru dan anggota legislatif di DPR RI periode 2019-2024 menjadi momentum mahasiswa farmasi supaya legislatif bisa masukan RUU farmasi masuk program legislatif nasional,” sambungnya.

Pantauan bakabar.com, demonstrasi berlangsung damai. Ketua Komisi IV DPRD Kalsel turun langsung menemui massa aksi.

“Komisi IV akan sampaikan aspirasi kawan-kawan farmasi soal RUU tersebut pada DPR RI dan jika sudah disahkan, DPRD Kalsel pun siap membuat peraturan daerah soal kefarmasian,” kata M Lutfi Saifuddin.

Lutfi sepakat bila RUU itu dipandang penting untuk para lulusan Farmasi karena berkorelasi erat dengan kesejahteraan hidup mereka.

“Jadi kita tunggu saja. Tidak mungkin Perda terbit duluan, karena kuatirnya ada poin-poin yang bersingungan dengan RUU dan harus kembali merubah Perda lagi,” ujar politikus Gerindra itu.

Baca Juga: Cerita Rafi Punguti Sampah di Tengah Riuhnya Demo DPRD Kalsel

Baca Juga: Demo DPRD Kalsel: Supian HK Siap Mundur Jika Meratus Ditambang

Baca Juga: Tuntutan Massa Demo DPRD Kalsel: RKUHP hingga RUU KPK

Baca Juga: Demo DPRD Kalsel Sempat Ricuh, 3 Polisi Dilarikan ke Ambulans

Baca Juga: Demo Buruh: Ketua DPRD Kalsel Teken Poin Penolakan

Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner