Kalsel

Demi Tour de Batola, Warga Harus Menunggu 30 Menit

Meski beberapa pengguna jalan sempat menggerutu, Tour de Barito Kuala 2019, Minggu (8/12), selesai sesuai jadwal.

Featured-Image
Peserta Tour de Batola kategori Road Bike (RB) memacu sepeda mereka menjelang menaiki Jembatan Rumpiang. Foto-apahabar.com/Bastian Alkaf

bakabar.com, MARABAHAN – Meski beberapa pengguna jalan sempat menggerutu, Tour de Barito Kuala 2019, Minggu (8/12), selesai sesuai jadwal.

Kejuaraan balap sepeda perdana di Batola ini mempertandingkan nomor Road Bike (RB) dan Mountain Bike (MTB). RB melintasi 11 kecamatan di Batola dengan jarak tempuh 115 kilometer, sedangkan MTB melalui 3 kecamatan dan jarak tempuh 30 kilometer.

Berbeda dengan MTB, panitia mengharuskan menutup jalur lalu lintas yang dilalui etape kedua atau terakhir dari Sungai Bamban menuju finish di Marabahan sejauh 15 kilometer.

Penutupan ini disebabkan semua peserta diharuskan melakukan sprint race. Demi menghindari risiko kecelakaan, trek pun harus steril dari kendaraan.

Penutupan dilakukan mulai Simpang Tiga Sungai Bamban hingga Bundaran Jembatan Rumpiang. Untuk memberangkatkan tiga nomor, dibutuhkan waktu tidak kurang dari 30 menit.

Selama 30 menit itu, tertahan sekitar 40 mobil di sekitar Bundaran Rumpiang dari arah Margasari. Sedangkan pengendara sepeda motor masih bisa melintas satu-persatu, kendati sebagian lain juga memilih menunggu.

“Kami datang dari Tanjung dan sengaja bertahan untuk menonton, karena beberapa kawan juga berlomba di Tour de Batola,” papar salah seorang warga bernama Aprianoor.

Selama penutupan jalan, beberapa pengemudi memilih sejenak memejamkan mata untuk mengurangi kantuk. Bahkan salah seorang pengendara motor memakan nasi bekal sambil tetap duduk di atas motor.

Namun terdapat pula satu hingga dua pengemudi yang gusar diberhentikan, karena mengaku sedang mengejar waktu.

Mereka pun menyampaikan komplain kepada anggota Satlantas Polres Batola, Dinas Perhubungan dan Satpol PP yang bertugas menjaga jalur.

“Seharusnya diberi jalur khusus untuk lomba supaya tidak mengganggu pengguna jalan lain. Andaipun ditutup juga, rambu penutupan sementara jalan juga mesti dipasang,” cetus penumpang Toyota Land Cruiser berwarna abu-abu.

Terlepas dari hitam dan putih tanggapan masyarakat, antusiasme goweser mengikuti Tour de Batola cukup tinggi.

Total peserta mencapai sekitar 850 orang, baik dari Kalimantan Selatan sendiri maupun provinsi tetangga seperti Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jambi.

“Selain membudayakan olahraga, Tour de Batola merupakan cara kami memperkenalkan Batola maupun Kalsel secara utuh,” sahut Bupati Batola Hj Noormiliyani AS.

Pun untuk event perdana, hadiah yang ditawarkan tidak main-main. Juara RB kategori usia 17 hingga 30 tahun mendapatkan satu unit All New Honda Brio.

“Bahkan kami berencana menjadikan Tour de Batola sebagai event tahunan dan mudahan mendapat apresiasi nasional,” tegas Noormiliyani.

imgSembari menunggu jalan dibuka lagi pasca dilewati peserta Tour de Batola, seorang pengendara motor melahap nasi bekal yang dibawa. Foto-bakabar.com/Bastian Alkaf

Baca Juga: Tour De Batola, Peserta Mendekati 1.000 Orang

Baca Juga: Tour de Batola, Jawaban Tantangan Menpora



Komentar
Banner
Banner