bakabar.com, JAKARTA - Ribuan warga Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur menyambut jenazah Uskup Agung Ende Mgr Vincentius Sensi Potokota. Ketika tiba dari Jakarta di Bandara Udara El Tari Kupang, Selasa pagi (21/11).
Uskup Agung Ende Mgr Vincentius Sensi Potokota meninggal dunia usia 70 Tahun. Beliau sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit St Carolus Jakarta.
Sejumlah Penjabat Gubernur Provinsi NTT beberapa hadiri upacara pemakaman. Ayodhia G.L Kalake bersama Uskup Agung Kupang, Mgr Petrus Turang serta mantan Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi. Seperti dilansir antara.
Lalu ada Komandan Lanud El Tari Kupang Marsma TNI Aldrin P Mongan dalam penyambutan kedatangan jenazah Uskup Agung Ende Mgr Vincentius Sensi Potokota.
Baca Juga: Cuma Rp2 Ribu! Umat Katolik di Jember Jual Nasi Bungkus untuk Berbuka Puasa
Setelah tiba di Kupang jenazah Mgr Vincentius Sensi Potokota disemayamkan di Gereja Katolik Santo Yoseph Pekerja Penfui. Kemudian dilakukan misa arwah yang dipimpin langsung Uskup Agung Kupang Mgr Petrus Turang, Pr diikuti para rohaniwan serta umat Katolik di Kota Kupang.
Dia mengatakan sebelum menjalani perawatan medis di Semarang dan Jakarta. Selain itu, Mgr Vincentius Sensi Potokota sempat menjalani perawatan medis di Kupang. Waktunya selama sepekan karena menderita sakit. Ada benjolan pada bagian kepala.
"Selama sepekan dirawat di Kupang karena ada benjolan pada bagian kepala. Kami sering ngobrol karena selama berada di Kupang kami selalu dampingi. Pada suatu saat dia menyampaikan bahwa ingin segera pulang ke Ende," kata Uskup Mgr Petrus Turang.
Menebar Karya Kebaikan
Uskup Mgr Petrus Turang menyebutkan Mgr Vincentius Sensi Potokota merupakan sosok seorang pelayan gereja yang baik. Beliau selalu menebarkan karya-karya kebaikan yang harus dicontohi oleh seluruh umat Katolik.
"Mari kita ikuti teladan yang dilakukan Mgr Vincentius Sensi Potokota yang selalu menebar semangat kasih kepada semua orang," kata Uskup Mgr Petrus Turang.
Setelah dilakukan misa requem atau misa arwah jenasah Mgr Vincentius Sensi Potokota diterbangkan ke Kabupaten Ende. Sesuai rencana jenasah dimakamkan pada Kamis (23/11) di Keuskupan Agung Ende di Ndona, Kabupaten Ende.
Mgr Vincetius Sensi Potokota sebelum menjadi Uskup Agung Ende pada 14 April 2007 sempat menjadi Uskup di Keuskupan Maumere pada 14 Desember 2005 setelah pemekaran dari Keuskupan Agung Ende selama dua tahun.
Mgr Vincetius Sensi Potokota selama menjadi Uskup di Keuskupan Maumere memiliki komitmen untuk menolak hukuman mati termasuk dalam kasus tiga terpidana mati asal Pulau Flores Fabianus Tibo, Dominggus da Silva dan Marinus Riwu pada September 2006.