bakabar.com, BATULICIN – Launching dan bedah buku “Bang Dhin, Tokoh Inspiratif Muda” yang digelar di Big Coffee Containers Batulicin, Rabu (16/9) malam, berlangsung seru dan menarik.
Acara yang dipandu oleh redaktur bakabar.com, Puja Mandela, dihadiri Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalsel, Hj Nurliani, Wakil Ketua DPRD Kalsel, M Syaripuddin, dan penulis buku “Bang Dhin Tokoh Inspiratif Muda”, Sri Supadmi.
Hadir pula pengurus Ikatan Guru Indonesia (IGI) Tanah Bumbu, pegiat literasi, para guru, dan mahasiswa.
Sri Supadmi menjelaskan proses pembuatan buku setebal 99 halaman itu memakan waktu yang cukup lama, terutama dalam proses penggalian data. Sebab, ia sendiri cukup kesulitan saat menggali informasi lewat Bang Dhin secara langsung.
Di dalam buku tersebut, Kepala SMPN 2 Kusan Hulu menceritakan tentang perjalanan Bang Dhin dari awal karir sampai saat ini berhasil menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kalsel ditambah dengan jabatan strategis lainnya di partai dan organisasi.
“Saya memilih Bang Dhin karena saya melihat perjuangannya untuk menjadi seperti sekarang itu tidak mudah. Penuh perjuangan dan risiko,” kata Sri Supadmi.
Bang Dhin juga dinilai berhasil menarik perhatian masyarakat sejak awal kemunculannya sebagai tokoh politik. Meski pada awalnya dia sempat dipandang sebelah mata, tetapi dalam perjalanannya, Padmi menilai Bang Dhin berhasil melewati ujian-ujian itu.
“Bahkan pada awalnya beliau merintis karir dari bawah. Di buku ini ada cerita Bang Dhin yang sempat ditolak di sekolah favorit, hijrah ke Surabaya, sempat jadi tukang ojek, sampai terjun ke dunia politik,” kata Padmi.
Bang Dhin sendiri merasa terharu sekaligus bangga, karena ada yang menulis perjalanan hidupnya ke dalam sebuah buku.
“Sebenarnya nggak menyangka cerita hidup saya ada di dalam buku,” katanya, sembari membolak-balik halaman dan memandangi cover buku bergambar dirinya.
Ia pun memberikan apresiasi besar kepada penulis. Tadi malam, Bang Dhin juga banyak memberikan motivasi kepada peserta yang hadir. Bang Dhin menyampaikan perjalanan hidup yang ia tempuh selama ini memang hasil dari kerja keras dan keberaniannya mengambil risiko.
Politisi PDI Perjuangan itu menceritakan banyak hal tentang kegagalannya masuk ke SMA favorit. Namun, kegagalan demi kegagalan yang dia alami membuat tekadnya makin kuat untuk menjadi orang sukses dan bermanfaat untuk masyarakat.
Kehadiran Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalsel, Hj Nurliani berhasil menyita perhatian peserta.
“Ini bentuk dukungan untuk teman-teman penulis di Tanah Bumbu,” katanya.
Wanita yang akrab disapa Bunda Nunung ini juga memberikan gambaran bahwa Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalsel akan berupaya memfasilitasi agar karya penulis Banua bisa dikenal masyarakat secara luas. Bahkan, dalam kunjungan-kunjungannya ke luar negeri, Bunda Nunung tak pernah lupa untuk ikut mempromosikan karya penulis dari Kalsel.
Hadirnya buku “Bang Dhin Tokoh Inspiratif Muda” juga mendapat apresiasi yang besar dari para pegiat literasi di Tanah Bumbu. Puja Mandela yang menjadi salah satu pembicara menilai Sri Supadmi sebagai pelopor penulisan buku biografi di Bumi Bersujud.
“Karena setahu saya, selama ini Tanah Bumbu masih didominasi puisi dan cerpen. Untuk penulisan tokoh seperti Bang Dhin ini belum ada. Ini tentu akan menginspirasi kita semua,” kata penulis buku “Tak Semua Hal Harus Masuk Akal” itu.
Pegiat literasi lainnya, Arif Rahman, menyebut kehadiran buku itu sudah menambah warna baru di khazanah perbukuan Tanah Bumbu. “Isinya sangat menginspirasi,” komentarnya.
Suasana bedah buku saat itu benar-benar cair, jauh dari kata formal, tapi tetap berisi. Setiap pembicara bisa menyampaikan pemikiran dan pandangannya dengan bebas dan lepas. Suasana makin seru dengan hiburan live music dari BigCoustic yang membawakan lagu-lagu populer. Suasana pun makin asyik.