bakabar.com, BANJARBARU - Sejumlah event musik dan pariwisata di Kalimantan Selatan gagal digelar akibat cuaca ekstrem. Selain berdampak pada kunjungan wisatawan, pihak penyelenggara acara pun direpotkan dengan proses pengembalian tiket yang prosesnya tidak mudah.
Setidaknya ada dua event musik yang gagal digelar akibat cuaca ekstrem. Yang pertama adalah Festival Historia Senja di Balangan. Acara batal digelar karena lokasi tidak memungkinkan untuk digunakan.
Lalu ada Konser Gunung Senandung Semesta di Tahura Sultan Adam yang juga ditunda akibat cuaca buruk. Padahal, event tersebut akan dihadiri sejumlah nama besar, di antaranya duo Vincent & Desta, Gofar Hilman, Fiersa Besari, Yura Yunita, Pusakata, termasuk Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.
Melihat laman Konser Gunung Senandung Semesta di Instagram, warganet mengeluhkan banyak hal. Dari penundaan acara hingga proses pengembalian tiket yang dianggap ribet, meski pihak penyelenggara sebenarnya sudah menjelaskan cara pengembalian tiket konser tersebut.
Berdasarkan keterangan tertulisnya, pihak tiket.com berjanji akan mengembalikan 100 persen tiket yang sudah dibeli. Pengajuan refund akan dilakukan dari 2 hingga 4 Maret. Proses pengembalian memakan waktu selama 30 hari.
Meski pihak penyelenggara sudah berupaya keras untuk meredam emosi warga, termasuk dengan memberikan benefit, tapi warga yang sudah terlanjur membeli sudah kadung tidak mood. Itu bisa dilihat dari ratusan komentar di Instagram Konser Gunung Senandung Semesta.
"Kami cuma mau duit kami balik. Yang mau nonton silahkan nonton. Tapi tolong diutamakan yang refund," tulis akun @Anndini.
Sejumlah warganet bahkan menduga pihak panitia penyelenggara 'memaksa' pembeli tiket untuk tidak melakukan proses pengembalian dana dengan memberikan angin surga bernama benefit.
"Bukan tidak melakukan refund, tapi tidak bisa refund. Dipaksa untuk tidak refund," tulis akun @dewinoviana_s.
Reaksi negatif yang begitu besar dari masyarakat membuat penyelenggara kelimpungan. Pihak promotor bahkan sempat menyampaikan pengumuman bahwa tidak aktifnya mereka di media sosial karena sedang sibuk membantu admin tiket melakukan proses refund.
Admin media sosial EO Konser Senandung Semesta, Bryan, membenarkan penundaan event tersebut akibat adanya informasi cuaca ekstrem dari BMKG.
"Kami tidak bisa ambil risiko kalau tetap menjalankan event ini di tanggal tersebut. Karena mulai dari talent sampai penonton adalah tanggung jawab kami," kata Bryan, baru-baru ini.
Dia memastikan penundaan konser ini murni karena alasan cuaca. "Secara bisnis tiket kami sold out sebelum penundaan itu kami putuskan," katanya.
Dia menyebut lokasi konser yang berada di atas gunung menjadi pertimbangan lain mengapa konser tersebut harus ditunda. "Mengingat venue kami di atas gunung, sangat berisiko apabila dipaksa dilanjutkan," tandasnya.