bakabar.com, BANJARMASIN – Potensi hujan disertai petir dan angin kencang masih akan terjadi di Kalimantan Selatan (Kalsel) hari ini. Potensi cuaca ektrem itu bakal berlaku hampir di seluruh 13 kabupaten/kota.
Khususnya 9 wilayah yang termasuk dalam peringatan dini Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Selasa 23 April 2019.
Seperti Martapura (Kab Banjar), Banjarmasin, Banjarbaru, Rantau (Tapin), Marabahan (Barito Kuala), Kandangan (Hulu Sungai Selatan), Barabai (Hulu Sungai Tengah), Batulicin (Tanah Bumbu) dan Kotabaru.
Potensi cuaca ekstrem tersebut kebanyak terjadi pada siang hari. Ini terlihat di Banjarbaru, Banjarmasin, Kotabaru, Marabahan, Martapura dan Tapin.
Pada saat ini, hujan kemungkinan akan disertai petir. Sementara kekencangan angin berada pada kecepatan 19 km/jam.
Sedangkan suhu udara berada pada kisaran 23-32 derajat celcius dan tingkat kelembaban antara 70-95 persen.
Terlepas dari itu, potensi cuaca ekstrem juga terjadi pagi hari. Khususnya wilayah Batulicin (Tanah Bumbu) dan Kotabaru.
Pada saat ini, suhu udara relatif dingin untuk ukuran daerah tropis. Suhu minimal berada pada 25 derajat celcius. Normalnya pagi ini, suhu udara berada 27 derajat celcius.
Warga Batulicin dan Kotabaru juga patut waspada, karena kondisi hujan pagi ini akan disertai petir dan angin kecang. Angin bertiup pada kecepatan 19 km/jam.
Berdasarkan pantaun ini, BMKG pun meminta warga untuk tetap waspada, apalagi jika hendak melakukan aktivitas di luar rumah.
“Waspada potensi hujan sedang yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang di wilayah Kab Banjar, Banjarmasin, Banjarbaru, Tapin, Barito Kuala, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Tanah Bumbu dan Kotabaru,” demikian peringatan dini BMKG untuk cuaca, Selasa (23/04/2019).
Terlepas dari 9 wilayah tersebut, potensi hujan sebetulnya juga terjadi di Amuntai (Hulu Sungai Utara), Paringin (Balangan), dan Tanjung (Tabalong). Hujan kemungkinan terjadi pada siang dan malam hari.
BMKG memprakirakan hanya Pelaihari (Tanah Laut) yang bebas dari hujan untuk hari ini.
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin