Peluang Usaha

Cerita Sukses UMKM Ala Kizi Kemiri, Tangkap Peluang Melalui Masalah

Melihat Peluang dalam masalah adalah kunci sukses pelaku UMKM

Featured-Image
Owner Kizi Kemiri Mulia Irna Nurhasanah. (Foto tangkapan layar)

bakabar.com, JAKARTA – Owner Kizi Kemiri Mulia Irna Nurhasanah menjelaskan supaya UMKM bisa bertahan maka pelaku usaha harus bisa menangkap sebuah masalah untuk bisa menemukan solusi.

Menurutnya dalam membuat usaha, hal yang paling penting bukan berfokus pada penjualan produk namun bagaimana produk tersebut bisa menjadi solusi atas masalah yang ada. Dirinya memberikan contoh ketika akhirnya membuat minyak kemiri untuk menuntaskan permasalah rambut rontok yang dialami oleh ibu hamil.

“Rambut rontok ini sebuah masalah tapi ini juga peluang, bagaimana caranya saya bisa menghadirkan produk yang bisa mengatasi masalah tersebut,” ujarnya dalam UMKM Go Online Virtual Expo 2022 di Jakarta, Senin (10/10).

Sempat kesulitan mencari kemasan botol semprot

Dirinya menambahkan bahwa usaha Kizi Kemiri ini kembali mendapat masalah ketika pandemi covid-19 mulai datang. Hal itu karena produk minyak kemiri banyak menggunakan kemasan dalam bentuk botol semprot (spray). Kemasan tersebut menurutnya sangat sulit didapatkan ketika pandemi, karena banyak dipakai untuk penggunaan hand-sanitizer.

Maka dengan melakukan riset, akhirnya ditemukan sebuah cara untuk tetap bisa menjual produk minyak kemiri tanpa menggunakan botol semprot. Salah satunya dengan mengganti kemasan botol kecil menjadi bentuk literan. Hal itu dilakukan untuk didistribusikan ke beberapa salon.

“Dari situ usaha saya masih tetap bertumbuh untuk tetap berjualan saat masa pandemi cuma beda kemasan,” jelasnya.

Perlunya membangun jaringan usaha

Selain menangkap peluang, UMKM juga perlu untuk memiliki jaringan karena untuk bisa maju, UMKM tidak bisa sendirian. Hal itu dibutuhkan karena UMKM perlu untuk belajar dari pelaku usaha lain yang sudah lebih maju.

Ketika UMKM sudah bergabung dengan binaan dinas setempat, banyak informasi yang bisa didapatkan mulai dari pelatihan dan pembinaan. DIsusul dengan menguatkan pendirian dengan melihat kembali mimpi utama sebagai penyemangat saat menghadapi masa-masa sulit.

“Ketika kemarin pandemi sudah rugi dan bingung harus apa tapi kalau sudah baca lagi mimpi kita ingin menjadi apa dan seperti apa. Semoga itu bisa menjadi semangat teman-teman untuk tetap berjalan ke depan,” tutupnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner