Kalsel

Cerita Mistis Dibalik Pengangkatan Meriam Belanda di Martapura

apahabar.com, MARTAPURA – Masih ingat dengan penemuan meriam di Pasar Martapura, Desa Murung pada 10 April…

Featured-Image
Penampakan meriam Belanda yang diberi nama Junjung Buih oleh warga Martapura. Foto-apahabar.com/AHC 15

bakabar.com, MARTAPURA - Masih ingat dengan penemuan meriam di Pasar Martapura, Desa Murung pada 10 April 2004? Sekarang penemuan bersejarah itu ditempatkan di depan Mahligai Sultan Adam, Martapura sebagai hiasan.

Meriam yang ditemukan di Pasar Martapura 15 tahun silam itu menyimpan banyak cerita mistis, di antaranya saat pengangkatannya dari timbunan tanah.

Mantan Anggota Satpol PP Kabupaten Banjar, Rahman menceritakan saat benda bersejarah itu diangkat dari dalam tanah, beberapa orang masyarakat yang menyaksikan pengangkatan benda itu kesurupan, bahkan orang yang kemasukan tersebut sampai meminta 'Nasi Kuning', telur ayam kampung, kopi pahit dan kopi manis.

"Orang yang kesurupan itu mengatakan bahwa meriam yang ingin diangkat itu bernama 'Putri Junjung Buih'. Setelah banyak yang kesurupan, masyarakat di sana berinisiatif untuk memberikan apa yang dia diminta. Setelah diberikan masyarakat di sana, tidak ada lagi yang kesurupan dan mendapatkan gangguan," ungkapnya.

Rahman menerangkan, penemuan benda bersejarah itu berawal dari keinginan Pemkab Banjar yang ingin merenovasi bangunan Pasar Daging di Martapura. Saat seorang pekerja bangunan menggali tanah, cangkul yang digunakannya membentur benda keras, awalnya hanya menduga benda keras itu adalah batu, namun saat digali lebih dalam, ternyata benda itu adalah sebuah meriam.

"Pada saat itu, kami diperintahkan oleh atasan kami untuk membantu mengamankan pengangkatan meriam tersebut," ungkapnya.

Selain itu, Rahman juga menyampaikan bahwa setelah meriam itu diangkat dan diletakkan di depan Mahligai Sultan Adam, ada masyarakat yang menaroh kain kuning dan juga bunga di atas Meriam.

"Entah apa yang diharapkan oleh warga yang menaruh benda-benda itu. Pada saat itu, Bapak H. Rudi Ariffin menyuruh kami untuk memindahkan barang-barang yang ditaruh di atas meriam itu, beliau takut jika hal tersebut membuat masyarakat menjadi musyrik atau menuhankan benda tersebut," ujarnya.

Meriam tersebut menurut Rahman, dikeramatkan oleh masyarakat di sana.

Dirinya juga mengatakan, setelah pengangkatan benda itu banyak orang-orang dan paranormal yang berdatangan untuk melihat meriam itu. di antara mereka, menurutnya, ada yang mengatakan, jika benda itu ada sepasang dan satunya lagi masih belum ditemukan.

Tak berapa lama kemudian, kembali ditemukan meriam yang berukuran lebih kecil dari meriam yang ditemukan sebelumnya.

Meriam-meriam itu sekarang diletakkan di depan Mahligai Sultan Adam, Martapura.

Baca Juga: Ratusan Meriam akan Getarkan HST, Intip Pembuatan Meriam Karbit di Buluan

Reporter: AHC 15
Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner