bakabar.com, KANDANGAN – Makodim 1003 Hulu Sungai Selatan (HSS) menerima pendaftaran bagi putra-putri daerah untuk mengabadikan diri menjadi prajurit Tamtama TNI-AD, Rabu (16/2).
Pendaftaran Tamtama TNI telah dibuka dari Januari hingga Maret 2022 mendatang.
Selanjutnya, calon prajurit akan mengikuti seleksi di Ajenrem 102/Antasari di Banjarmasin pada Maret nanti.
Bagi warga lokal maupun di luar HSS bisa mendaftar menjadi anggota TNI di Makodim 1003 HSS Jalan A Yani Kota Kandangan.
Komandan Kodim 1003 HSS Letkol Inf Nurliwedie Nurdin Kanan mengatakan, sejak dibuka awal Januari lalu hingga 15 Februari sudah ada 20 orang pendaftar.
“Sebelum ini, sudah ada lima pendaftar lain. Tiga di antaranya pendaftar perempuan sisanya laki-laki,” kata Letkol Inf Nurliwedie di Aula Manunggal Kodim 1003 HSS.
Saat melihat langsung para calon prajurit, Letkol Inf Nurliwedie mengungkapkan bahwa rata-rata pendaftar berasal dari latar belakang keluarga petani seperti dirinya.
Kodim 1003 HSS juga melakukan pendampingan secara akademik, latihan fisik pada pagi dan sore hari, dan kesehatan sebelum melakukan seleksi.
“Pendampingan ini dilakukan agar peserta bisa maksimal dalam tes dengan harapan yang mendaftar di Kodim 1003 HSS bisa lulus semua,” terang Letkol Inf Nurliwedie.
Syarat pendaftaran yakni berusia maksimal 22 tahun, tinggi minimal 163 untuk laki-laki dan 157 untuk perempuan.
Semua pendaftar wajib melampirkan bukti kelulusan dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) atau sederajat.
“Pendaftaran untuk lulusan pesantren juga bisa. Syaratnya harus memiliki ijazah setara SD, SMP, dan SMA,” tandasnya.
Sebagian besar peserta diketahui berasal dari Kota Kandangan HSS, sementara satu orang berasal dari pulau Jawa.
Muhammad Fiki Ferdiansyah (19) yang merupakan peserta asal Jawa Timur mengatakan, dirinya sudah setahun berada di Kandangan untuk mendaftar anggota TNI.
“Tinggal sementara dengan sang kakak di Kota Kandangan,” ucapnya.
Muhammad Fiki Ferdiansyah beralasan, mendaftar di pulau Kalimantan Selatan dikarenakan presentase kelulusan cukup tinggi.
“Meminimalisir pesaing, kalau mendaftar di pulau Jawa banyak pesertanya,” pungkasnya.
