Kalsel

Catat! JBG-JBG Biang Banjir Banjarmasin Wajib Dibongkar Malam Ini

apahabar.com, BANJARMASIN – Para pemilik jembatan bangunan gedung (JBG) di bantaran sungai Banjarmasin diberi waktu sampai…

Featured-Image
Para pemilik jembatan bangunan gedung (JBG) di bantaran sungai Banjarmasin diberi waktu sampai malam ini untuk membongkar sendiri bangunan mereka. apahabar.com/Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN – Para pemilik jembatan bangunan gedung (JBG) di bantaran sungai Banjarmasin diberi waktu sampai malam ini untuk membongkar sendiri bangunan mereka.

Pasalnya, Pemkot Banjarmasin sudah terlambat tiga hari untuk membongkar JBG-JBG yang disebut sebagai biang banjir tersebut.

Penertiban JBG terpaksa dilakukan demi melancarkan aliran sungai agar banjir dan air pasang tidak kembali melanda.

Ketua Tim Satgas Normalisasi Sungai Banjarmasin, Doyo Pudjadi mengaku pihaknya sengaja tidak melakukan pembongkaran meski batas waktu sudah lewat.

“Supaya tidak sepihak,” ujar Doyo, Selasa (16/2).

Sejatinya, batas waktu yang diberikan Pemkot Banjarmasin habis 13 Februari kemarin.

“Tapi sebelum pembongkaran dilakukan, kita lakukan upaya sosialisasi dulu," ujarnya.

Pemkot menandai sejumlah jembatan di Jalan Ahmad Yani Banjarmasin dengan tanda silang bermacam warna.

Ada yang berwarna kuning, merah dan hijau. Warna sebagai pertanda kelayakan bangunan untuk dibongkar. Merah, misalnya, berarti bangunan tersebut sudah mesti dibongkar karena dianggap menghambat aliran air.

Ada dua wilayah yang bakal disasar Satgas Normalisasi Sungai Banjarmasin. Di Veteran jumlahnya sekitar 30-an bangunan. Sedangkan di Jalan Ahmad Yani mencapai 181 bangunan.

Namun Doyo memastikan pihaknya masih membuka ruang komunikasi melalui sosialisasi kepada para pemilik JBG.

Dalam pertemuan itu, Pemkot Banjarmasin akhirnya memperoleh lampu hijau untuk melakukan pembongkaran pada Rabu besok (17/2).

Yang dibongkar, umumnya jembatan yang menuju kampung atau permukiman, ada juga milik pribadi atau tempat usaha.

"Semua pemilik ruko, hunian dan lain sebagainya sudah kami temui," ucapnya.

Dalam sosialisasi, pihaknya juga memberi waktu dan mengusulkan masyarakat membangun jembatan darurat sementara menuju ke permukiman.

“Yang ke kampung kita usulkan untuk membangun jembatan sementara ketika dibongkar nanti, langsung nanti pihak ketiga mengerjakan jembatannya,” beber Doyo,

Lebih rinci, untuk jembatan bangunan pribadi Tim Satgas normalisasi sungai juga sudah menyiapkan desain agar pembangunan sendiri oleh pemiliknya sebelum dilakukan pembongkaran.

Khusus untuk jembatan bangunan pribadi mereka siap membangun jembatan sementara dengan biaya sendiri.

"Mereka cuma ingin diberitahu desain seperti apa, ketinggian berapa agar tidak disalahkan lagi di kemudian hari. Besok tim kami akan ketemu dengan mereka bicara teknisnya,” ungkapnya.

Meskipun terkesan tegas dalam melaksanakan pembongkaran, kata dia, Pemkot tetap mengedepankan sikap komunikatif kepada masyarakat.

“Sekali lagi, kita tetap komunikatif dengan pemiliknya dan tidak asal tebang, walaupun tegas. Intinya warga masyarakat mendukung dengan program normalisasi sungai,” pungkasnya.



Komentar
Banner
Banner