bakabar.com, BANJARBARU - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Selatan merilis capaian imunisasi yang telah terealisasi hingga 91,07 persen.
Hal tersebut juga membuat penurunan risiko polio dan mengubah status 6 kabupaten menjadi sedang. Kemudian 2 kabupaten lain menjadi risiko rendah.
"Beberapa tahun terakhir, upaya telah dilakukan untuk mencapai dan mempertahankan capaian imunisasi yang tinggi," papar Kepala Dinkes Kalsel, Raudatul Jannah, Kamis (18/7).
Salah satunya adalah Polio Immunization Network (PIN), yang diluncurkan 2018 silam.
Ini adalah inisiatif untuk memastikan bahwa semua anak usia lima tahun ke bawah divaksinasi terhadap polio secara efektif dan tepat waktu.
"Dengan program yang sukses ini, target eradikasi polio bisa dicapai di seluruh kabupaten dan kota Kalsel. Melalui upaya yang terencana, kami optimistis dapat kembali berhasil mencapai imunisasi tinggi," tambah Raudatul.
Terkait pencanangan Pekan Imunisasi Nasional Polio, Pemprov Kalsel menargetkan 589.031 anak divaksinasi polio.
Semua orang tua yang mempunyai anak usia 0 sampai dengan 7 tahun diimbau untuk bersama-sama memberikan 2 tetes imunisasi polio sebagai ikhtiar dalam memberikan perlindungan dari penyakit polio.
“Pencegahan penyakit polio secara efektif dan efisien hanya mungkin dilakukan melalui imunisasi dengan vaksin polio," sahut Roy Rizali Anwar, Sekdaprov Kalsel.
Pemberian imunisasi secara masif melalui Pekan Imunisasi Polio (PIN) dengan cakupan tinggi dan merata berpeluang memutus transmisi virus polio.