bakabar.com, BANJARBARU – Cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Banjarbaru sudah tembus 60 persen.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru Rizana Mirza, dikatakannya cakupan 60 persen didapat setelah berhasil melakukan vaksinasi per 28 Oktober kemarin.
“Kita berhasil memvaksin sebanyak 1.263 orang,” ujarnya Jumat (29/10).
Dengan cakupan itu, maka target herd immunity di angka 70 persen klaim Rizana semakin dekat.
Ia pun menghitung jika progresnya tetap stabil bahkan meningkat, maka pertengahan November nanti target itu diyakininya bisa tercapai.
“Kita perlu melakukan vaksinasi untuk 19.329 orang lagi atau sisa 10 persen untuk mencapai target 70 persen,” terangnya.
Jika capaian ke depan sama dengan 28 Oktober kemarin, maka perkiraan cakupan 70 persen, katanya akan tercapai pada 13 November.
Terakhir, Rizana meminta agar warga Banjarbaru bisa secepatnya melakukan vaksinasi. Baik yang belum sama sekali atau yang akan memenuhi dosis kedua. Sebab vaksinasi ini ujarnya dapat menekan penularan kasus.
“Meskipun sudah divaksin lengkap, tentunya prokes juga tetap harus diterapkan dan harus disiplin tentunya. Jadi ikhtiar kita vaksinasi jalan dan menjaga prokes tetap jalan,” tutupnya.
Belum lama tadi, kasus Covid-19 di Kota Banjarbaru diklaim Wakil Wali Kota Banjarbaru Wartono, terus menurun. Hal ini makin dikuatkan dengan beberapa kali laporan pembaharuan Satgas Covid-19 yang menyatakan pertambahan kasus terus 0 atau nihil.
Wartono mengambil salah satu indikator dari jumlah pasien yang dirawat di RSD Idaman selaku RS rujukan untuk penanganan Covid-19.
“Beberapa hari ini tidak ada tercatat pasien [Covid-19] yang dirawat di RSD Idaman Banjarbaru. Alhamdulillah kasus kita mulai turun,” kata Wawali.
Meminjam data dari Dinkes serta RSDI, sejauh ini juga angka persentase BOR (Bad Occupancy Ratio) di Banjarbaru turut kosong. Setidaknya itu tercatat dalam beberapa hari terakhir.
Direktur RSD Idaman Banjarbaru, Endah Labati mengatakan bahwa bisa dikatakan pihaknya sudah berhasil melewati badai pandemi. Yang diakuinya di masa kritis lalu sempat kewalahan.
“Alhamdulillah kita akhirnya berhasil melewati badai pandemi. Mulai dari kasus membludak, kekurangan nakes hingga stok oksigen. Bersyukur kita berhasil melewati ini dengan kerja keras semuanya,” tutupnya.