bakabar.com, JAKARTA - Budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun legawa menerima kritikan, seusai video viral yang menampilkan dirinya menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Firaun.
Dalam video yang beredar sepekan terakhir, Cak Nun menyebut Jokowi sebagai Firaun. Kemudian Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, disebut sebagai Haman.
Lantas sejak potongan video ceramah itu viral di media sosial, Cak Nun mengaku mendapat banyak cemoohan dari berbagai kalangan.
"Saya tidak marah kepada siapa pun yang menghina dan merendahkan saya," papar Cak Nun dalam acara Mocopat Syafaat dan Tawashshulan di Tamantirto, Kasihan, Bantul, Selasa (17/1) malam, seperti dilansir CNN.
"Saya dinesoni wong sak mono okehe, sak Indonesia, sak donya (saya diamuk orang segitu banyaknya, seluruh Indonesia dan bahkan sedunia)," imbuhnya.
Seiring cemoohan itu, Cak Nun memilih bertawakal dan percayan semuanya merupakan ujian Sang Pencipta, "Saya bersyukur kepada Allah, karena tidak membenci mereka semua yang menghina saya," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Cak Nun mengaku 'kesambet' dan secara spontan mengaitkan materi ceramah dengan tokoh Firaun, Haman, dan Qorun.
"Moro-moro cangkeme makpecotot (tiba-tiba dari mulut keluar) Firaun, Haman dan Qorun. Itu di luar rencana dan sama sekali di luar kontrol. Makanya tadi saya bikin video bareng Sabrang (Sabrang Mowo Damar Panuluh) dengan judul Mbah Nun Kesambet," tegas Can Nun.
"Kemungkinan itu bisa perintah Allah, atau Allah memberi hidayah kepada saya, atau Allah istidraj, atau Allah meninggalkan saya. Kalau Allah tak mengizinkan, aku ora mecotot metu (nggak keluar dari mulut saya). Makanya saya tawakal dan terserah kepada Allah, tapi siap menghadapi segala sesuatunya," tegasnya.
Sebelumnya dalam potongan video ceramah yang viral, Cak Nun tak hanya menyinggung soal Jokowi dan Luhut. Pria berusia 69 tahun ini juga menyinggung soal Pemilu 2024.
"Hasil pemilu mencerminkan tingkat kedewasaan dan tidak rakyatnya. Bahkan juga algoritma pemilu 2024. Enggak mungkin menang, wis sa ono sing menang saiki," papar Cak Nun dalam potongan video tersebut.
"Karena Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi, oleh Qorun yang namanya Anthony Salim dan 10 Naga. Terus Haman yang namanya Luhut," tambahnya.
Cak Nun juga menilai seluruh sistem dan instrumen politik di Tanah Air, sudah dipegang oleh Firaun, Haman dan Qorun.
"Negara kita sesempurna dicekel oleh Firaun, Haman, dan Qorun. Itu seluruh sistemnya, seluruh perangkatnya, semua alat-alat politiknya sudah dipegang mereka semua. Dari uangnya, sistemnya, sampai otoritasnya, sampai apapun," tandasnya.