bakabar.com, KANDANGAN – Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalsel, H Achmad Fikri membuka kegiatan sosialisasi program beasiswa mahasiswa/mahasantri ke luar negeri, Kamis (10/6/2021).
Acara yang digelar di Aula Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darul Ulum Kandangan itu, sebagai tindak lanjut program Majelis Ulama Indonesia (MUI) HSS, terkait bantuan pendidikan tahun 2021.
Hadir dalam acara itu Ketua MUI HSS KH Muhammad Ridwan Baseri, Ketua Tim Seleksi Dr Diny Mahdany, Jajaran MUI HSS, Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) se HSS dan perwakilan santri.
Diny Mahdany menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HSS terutama kepada Bupati HSS, Achmad Fikri.
Di mana telah memberikan program beasiswa kepada santri-santri.
“Sosialisasi ini bertujuan untuk menyampaikan informasi agar program beasiswa ini nantinya benar-benar terlaksana dengan maksimal dan baik serta tepat sasaran,” kata dia.
Sementara itu, Bupati HSS Achmad Fikri program beasiswa sudah merupakan program dari visi-misi selama periode 2018-2023.
Dijelaskannya, jika periode pertama ikonnya adalah Sehati, Sejahtera, Agamis dan Produktif.
Maka titik tekan agamisnya adalah di periode pertama, memberikan pembayaran listrik gratis untuk semua langgar, memberikan bantuan insentif para khatib, dan imam setiap mesjid.
“Pada periode kedua kita tentu akan meningkatkan visi kita dengan cerdas, inovatif, teknologis, agamis untuk menuju masyarakat yang sejahtera dunia akherat, kalimat terakhir ini yang menjadi penekanan kami,” terang Fikri.
“Kita sadar seorang pemimpin telah menyiapkan rakyatnya, tidak sekedar sejahtera dunia tapi juga harus sejahtera akherat. Akherat inilah yang terus kami kerjasamakan bersama MUI,” ucapnya.
Fikri sadar, karena penggunaan anggarannya terbatas, maka tidak semua orang bisa berangkat.
“Ini bukan duit bantuan sosial, ini beasiswa artinya diperuntukkan bagi orang yang berprestasi, tetapi mungkin secara ekonomi tidak mampu sehingga dibantu pemerintah,” bebernya.
“Kemana menyekolahkan urusan panitia mau ke Mesir, Hadramaut yang penting ada standar dan indikator kualitas sekolahnya,” ungkapnya.
Rencana Pembalajaran Tatap Muka
Dalam kesempatan itu, Achmad Fikry juga menyampaikan tentang edaran dari kementerian pendidikan, kebudayaan dan perguruan tinggi bahwa pembelajaran tatap muka dilakukan Juli mendatang.
“Tetapi syarat sekolah tatap muka semua tenaga pengajar dan pendidik dilingkungan pemerintah wajib di vaksin. Siapa yang tidak divaksin dilarang untuk mengajar karena guru berinteraksi dengan murid,” ujar dia.
Ia pun meminta meminta kepada Pimpinan Ponpes di HSS agar semua tenaga pendidik harus divaksin.
"Mari kita tingkatkan disiplin diri pribadi untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan," tutupnya.