bakabar.com, BEKASI - Seorang pria di Bekasitewas ditusuk dengan senjata tajam (sajam) jenis celurit setelah mengantar temannya yang sedang open Booking Online (BO) di sebuah Apartemen di Bekasi.
Kejadian berdarah itu terjadi di Apartemen Mutiara, Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Minggu (1/1) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB.
Awalnya NF melakukan transaksi open BO, dan diantar oleh temannya berinisal F di Apartemen Mutiara Kota Bekasi.
Baca Juga: Tak Sempat Tutup Tahun Bersama, Istri Pemotor Tewas Terlindas Truk di Bekasi
Setelah deal harga, NF masuk ke Apartemen Mutiata lantai 15 sementara F menunggu di bawah. Masalah diawali dari cek-cok karena para pelaku memaksa NF keluar dari kamar padahal mereka belum selesai berkencan.
"Ketika belum selesai (berkencan), NF sudah disuruh keluar oleh para pelaku dan terjadi cek-cok di lantai 15 antara pelapor dengan para pelaku," kata Kasie Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing saat dikonfirmasi, Senin (2/12).
Baca Juga: Pilu Nenek Tewas Gegara Korsleting Rice Cooker di Sunter Jakut
Setelah cek-cok selesai, NF mengahampir temannya F di bawah apartemen dan berniat untuk meninggalkan tempat itu, akan tetapi keduanya dicegat oleh komplotan pelaku yang berdebat dengan dirinya di lantai 15.
"Setelah keluar apartemen pelapor dan korban menggunakan motor sudah dicegat oleh para pelaku dan terjadi pengeroyokan," jelasnya.
Dalam pengeroyokan F yang berniat mengantar NF untuk pulang tewas terkena sabetan cerulit. Ia akhirnya tewas do lokasi kejadian.
"Satu dari pelaku menggunakan senjata tajam berupa cerulit yang mengakibatkan salah satu korban meninggal dunia," jelasnya.
Baca Juga: Tak Sempat Tutup Tahun Bersama, Istri Pemotor Tewas Terlindas Truk di Bekasi
NF turut dihajar dan mengalami luka ringan. Melihat temannya yang terkapar NF langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Bekasi.
Erna menyebut Saat ini, kelima pelaku berinisial DA (18), AN (20), MR (19), ER (19) dan T (17) telah berhasil ditangkap polisi.
Dirinya menyebut, pihaknya masih memeriksa kelima orang pelaku guna mengetahui motif yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia.