bakabar.com, BANJARMASIN - Setelah insiden penusukan sesama siswa terjadi di ruang kelas sebuah SMA di Banjarmasin, pihak sekolah akhirnya buka suara.
Kejadian tersebut menyentak orang tua korban dan pelaku, termasuk masyarakat maupun pemerintah. Tidak terkecuali dengan pihak sekolah.
Terlebih jauh sebelum kejadian berdarah itu, lingkungan sekolah dan situasi belajar mengajar benar-benar kondusif.
"Sebelumnya kondisi sekolah benar-benar kondusif. Makanya kejadian itu sama sekali tidak terduga," papar Plt Kepala Sekolah, Arjudin, Selasa (1/8).
"Peristiwa itu juga terjadi sekitar pukul 07.15 Wita atau sebelum jam pelajaran dimulai, sehingga kami belum bisa mendeteksi kejadian tersebut," imbuhnya.
Baca Juga: Raut Cemas Orang Tua Siswa Korban Penusukan di SMA Banjarmasin Menanti Kondisi Anak
Baca Juga: Siswa Tusuk Rekan Satu SMA di Banjarmasin, Orang Tua Korban Klarifikasi Soal Bullying
Terkait perilaku korban MRN dan pelaku ARR di sekolah, Arjudin mengaku tidak tahu banyak. Sebelumnya sempat berhembus kabar soal motif kejadian yang dipicu bullying.
"Kebetulan saya baru bertugas. Berkenaan dengan perilaku siswa, saya belum mengetahui banyak. Apalagi mereka juga siswa baru dan baru sepekan mengikuti pembelajaran," tukas Arjudin.
Selanjutnya pihak sekolah akan sepenuhnya menyerahkan pengusutan kasus kepada kepolisian. Di sisi lain, kejadian ini menjadi pembelajaran tersendiri untuk pihak sekolah.
"Ini perlu perhatian dan refleksi. Mudah-mudahan tidak terulang lagi. Saya harap semua tenaga pendidik memberikan perhatian serius," pungkas Arjudin.