bakabar.com, BANJARBARU – Setelah Jembatan Sei Alalak, megaproyek baru bertaraf nasional bakal kembali hadir di Kalimantan Selatan (Kalsel). Disebut-sebut Jembatan Barito 2.
Keberadaan jembatan ini rencananya membelah Sungai Barito, seperti Jembatan Barito di Jalan Trans Kalimantan, Marabahan Baru, Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala (Batola).
Sementara Jembatan Barito 2, wacananya menghubungkan kawasan Pelabuhan Trisakti Banjarmasin menyeberang ke Alalak Berangas, Batola.
Terkait megaproyek ini, Kepala Bidang Binamarga Dinas PUPR Kalsel, M Yasin Toyib mengaku sudah berkoordinasi dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalsel.
"Kemarin kami ada diskusi dengan teman-teman BPJN," katanya kepada bakabar.com, Jumat (29/10).
Sementara studi kelaiakan proyek Jembatan Barito 2, baru dianggarkan Pemprov Kalsel tahun depan. Sedangkan, detail engineering design (DED) hingga pengerjaan fisik merupakan wewenang BPJN.
"Sementara Rp 3 miliar untuk FS (studi kelayakan/feasibility study)," sebutnya.
Sebelumnya, Jembatan Sei Alalak disebut bakal jadi proyek terakhir nasional di Kalsel pada era pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Menyusul pernyataan Direktur Jendral (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian bahwa pihaknya fokus pada program OPOR (Optimalisasi, Pemeliharaan, Operasi, dan Rehabilitasi).
Kata dia, program ala Menteri PUPR Mochamad Basoeki Hadimoeljono ini akan difokuskan hingga tahun 2024.
Sementara itu, saat dikonfirmasi terpisah oleh bakabar.com, Kepala BPJN Kalsel Syauqi Kamal mengakui bahwa rencana pembangunan Jembatan Barito 2 itu memang ada.
Namun, dia terkesan enggan membeberkan lebih jauh terkait rencana megaproyek Jembatan Barito 2 tersebut. "Baru wacana, masih terlalu jauh untuk sampai realisasi," ujarnya.
Syauqi juga menegaskan bahwa Jembatan Sei Alalak bukan megaproyek nasional terakhir di Kalsel. Menurutnya, masih ada proyek-proyek lain ke depan.