bakabar.com, PELAIHARI – Masih ingat Si Mungkal, juara kontes durian se Kalimantan Selatan (Kalsel) di Kiram Park, Banjarbaru, 2019 lalu?
Kini pemilik Si Mungkal, Nasruddin Naba, mulai membudidayakan dengan mengembangkan bibitan durian tersebut.
Pembudidayaan durian Si Mungkal dilakukan di atas lahan kebun durian miliknya di Desa Asam-Asam, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut.
Saat bakabar.com berkunjung ke sana, terlihat ribuan bibit durian tumbuh subur di rumah pembibitan durian. Lokasinya menyatu dengan kebun durian milik Nasruddin Naba.
“Setelah delapan bulan berjalan, bibit tanaman durian saat ini mencapai ribuan bibit, selain varietas Si Mungkal ada juga jenis bibit durian lain seperti si montong, durian duri hitam Si Bawor. Bahkan buah lokal seperti pempaken dan kerantungan juga ada,” kata Nasruddin Naba, Rabu (28/10).
Pada awalnya Nasrudin mulai bertani durian dan menghasilkan varietas baru, yakni perpaduan dari durian lokal dan durian asal Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan, varietas itu diberi nama Si Mungkal.
Di lahan kebun miliknya di Desa Asam Asam, Kecamatan Jorong ini, bibit durian Si Mungkal dinobatkan sebagai indukan unggulan oleh BPTH Kalsel.
Varietas durian Si Mungkal yang dikembangkan Nasrudin, memiliki keunggulan dalam cita rasa dan kuantitas buah lebih banyak.
Saat ini sebanyak dua ribu bibit durian Si Mungkal sudah dipesan oleh sejumlah pejabat teras di Kabupaten Tanah Laut dan Tanah Bumbu, dan bahkan pesanan dari luar daerah.
Banyak yang memesan seperit Bupati, Wakil Bupati dan Sekda. “Batulicin juga ada, kita kirim yang jadi favorit Si Mungkal, eksperimen sendiri, dia unggul di rasa, BPTH sudah berkunjung ke sini meneliti batang, daun dan bunga, di Kiram (Park) pernah meraih juara," tuturnya.
Nasrudin mengatakan pembibitan durian Si Mungkal dengan metode sambung pucuk. Yakni, bibit batang pohon jenisnya boleh beragam sedangkan bagian sambungan atas pohon di sambung pucuk jenis Si Mungkal.
Tanaman durian ini rata-rata dalam jangka waktu 4 tahun sudah berbuah.
Satu bibit pohon durian jenis Si Mungkal dibanderol dengan harga Rp 100.000 hingga Rp 150.000.
Namun uniknya meskipun harganya relatif mahal, di saat pandemi saat ini, Nasrudin justru kewalahan untuk memenuhi pesanan dari pelanggan.
“Banyak sekali pemesanan bibit durian, Bahkan ada dari Kalimantan Timur. Namun belum bisa memenuhi semuanya,” tandas Nasruddin Naba.