bakabar.com, TANJUNG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, menargetkan 3.000 siswa dari jenjang SD, SMP, SMA sederajat hingga pondok pesantren mendapatkan edukasi penanggulangan bencana sepanjang tahun 2025.
Namun hingga pertengahan tahun, target tersebut sudah terlampaui.
"Sejak Januari hingga 16 Juni 2025, sebanyak 4.450 siswa telah menerima edukasi dan mengikuti simulasi penanggulangan bencana dalam program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB)," kata Kepala Pelaksana BPBD Tabalong, Haris Fakhrozi, pada Jumat (4/7).
Haris menjelaskan, para siswa yang telah mengikuti kegiatan ini berasal dari sembilan sekolah yang tersebar di wilayah tengah, utara, dan selatan Tabalong.
"Terbaru, kami mengadakan edukasi di Pesantren Al Islam, Desa Kambitin, Kecamatan Tanjung," ungkapnya.
Materi edukasi yang diberikan meliputi pengenalan dasar tentang kebencanaan, termasuk risiko gempa bumi, pemahaman terhadap rambu-rambu evakuasi, penggunaan alat pelindung diri, hingga teknik penyelamatan.
Selain itu, siswa juga dikenalkan dengan satwa liar yang berpotensi membahayakan seperti ular berbisa dan tawon, serta diberikan pelatihan dasar memadamkan kebakaran hutan dan lahan.
"Setelah materi disampaikan, para siswa langsung mengikuti simulasi, baik sebagai penyelamat maupun sebagai pihak yang terdampak bencana," ujar Haris.
Ia menekankan pentingnya edukasi kebencanaan bagi anak-anak agar mereka memiliki kesadaran dini dan mampu bersikap sigap saat bencana terjadi.
"Anak-anak adalah responder terdepan dan terdini dalam bencana. Setidaknya, mereka bisa menyelamatkan diri sendiri sebelum tim BPBD datang," jelasnya.
"Perlu waktu untuk kami tiba di lokasi karena ada proses persiapan. SOP kami menetapkan waktu tanggap maksimal 25 menit. Dalam rentang waktu itu, sangat penting bagi anak-anak untuk tahu bagaimana menyelamatkan diri," tambah Haris.
Meski target telah terlampaui, BPBD Tabalong berencana tetap melanjutkan program edukasi ini.
"Setelah libur sekolah berakhir, kami akan kembali menyambangi sekolah-sekolah untuk melanjutkan edukasi kesiapsiagaan bencana," tutupnya.