bakabar.com,BANJARBARU – November ini sudah memasuki musim penghujan. Setiap tahun di beberapa Kabupaten di Kalimantan Selatan, menjadi daerah yang langganan bencana. Mulai dari bencana Banjir, puting beliung dan tanah longsor.
Guna mengantisipasi dan menaggulangi dampak bencana di 13 Kabupaten Kota di Kalsel. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel telah berkoordinasi dengan seluruh stakeholder holder.
“Dalam menghadapi peralihan musim ini, kami telah mengirimkan surat edaran Gubernur ke 13 Kabupaten Kota. Untuk mengantisipasi bencana musim ini, serta untuk melakukan kesiapsiagaan di daerah,” ungkap Kepala BPBD Kalsel Wahyudin kepadabakabar.com,kamis (29/11) siang.
Dalam surat edaran tersebut, pihaknya meminta agar Kabupaten Kota menggelar rapat koordinasi. Baik dengan TNI, Polri, PMI dan SKPD terkait. Guna menyamakan langkah dan program penanggulangan bencana di daerah.
“Dalam kesiapsiagaan ini, kami juga telah menyiapkan peralatan yang berhubungan dengan evakuasi. Mulai dari perahu karet, tenda sampai logistik,” papar pria yang akrab disapa Ujud ini.
Baca Juga :Meraup Untung di Musim Hujan
Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan personil di lapangan. Merangkul para Kepala Desa, Bhabinsa, dan relawan di daerah dalam kesiapsiagaan mengatasi bencana di musim penghujan ini.
“Sejak tahun lalu kami juga telah merekrut 50 tenaga relawan terlatih. Di mana mereka ditugaskan di kecamatan rawan bencana 13 kabupaten/Kota. Mereka inilah yang bekerjasama dengan relawan daerah dan nantinya memberikan informasi bencana secara cepat kepada BPBD Provinsi Kalsel.”
Diakui Wahyudin, BPBD Kalsel juga telah membuka beberapa posko di Kabupaten yang rawan bencana. Termasuk di Kabupaten HSU dan Tabalong yang belum lama ini terkena bencana banjir dan puting beliung.
“Terakhir kami mendapat laporan pada Sabtu (24/11) lalu, ada puting beliung di Babirik Kabupaten HSU. Selain itu banjir di Desa Sulam Kecamatan Jaro Kabupaten Tabalong.”
Saat ini pihaknya belum menetapkan siaga bencana banjir di Kalsel. Pasalnya, banjir belum menimpa dua kabupaten secara bersamaan. Menurutnya, siaga darurat banjir biasanya dikeluarkan, minimal dua kabupaten mendapat bencana banjir dalam waktu bersamaan.
“Sebagaimana tahun lalu dari tanggal 1 Januari sampai 30 april menetapkan Kalsel siaga banjir, puting beliung dan longsor.Karena di bulan-bulan ini biasanya menjadi puncak musim penghujan,” pungkasnya.
Baca Juga :Curah Hujan Tinggi, Kalsel Waspada DBD
Reporter : Zepi Al Ayubi
Editor: Muhammad Bulkini