bakabar.com, BANJARMASIN – Belakangan ini curah hujan tinggi melanda Kota Banjarmasin, Provinsi Kalsel.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pun memetakan sejumlah wilayah rawan banjir.
Terdapat satu daerah perbatasan kota yang berpotensi mengalami musibah banjir seperti awal 2021 lalu.
"Kalau titik rawan banjir itu, jika melihat kejadian sebelumnya adanya di Banjarmasin Timur," ujar Plt Kepala BPBD Banjarmasin, Edy Wibowo.
Edy mengatakan wilayah Banjarmasin Timur terendam saat itu karena memiliki struktur tanah yang rendah. Terkait hal itu, pihaknya akan membenahi drainase, saluran hingga sungai mampet.
"Sudah kita informasikan ke Dinas PUPR," ucapnya.
Kemudian, ia juga berkoordinasi dengan Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) setempat untuk tidak mendirikan bangunan di bantaran sungai.
"Kan sudah ada peraturan daerah (Perda) untuk melarang itu," lanjutnya.
Edy juga was-was saat mengetahui Banjarmasin mengalami hujan dalam waktu lama. Dirinya langsung memantau kondisi sungai Ahmad Yani. Apabila intensitas hujan meningkat, ia khawatir air dari hulu akan mengalir ke Banjarmasin.
"Tapi ada di kawasan lambung Mangkurat, itu daerah rendah jadi airnya mengenang. Nah itu terendam sesaat," imbuhnya.
Ia sendiri tidak bisa memperkirakan puncak musim hujan melanda ibukota provinsi Kalsel. Data dari BMKG selalu mengalami perubahan yang membuatnya tak mampu memprediksi.
"Kemungkinan Oktober dan November lah puncaknya," tegasnya.
Edy menyebutkan pihaknya saat ini baru melakukan kajian rawan bencana.
Hal ini karena BPBD Banjarmasin tidak mempunyai data spesifik datangnya musibah ataupun bencana.
"Yang sudah ada itukan ada kajian kebakaran dan kerusakan lingkungan. Jadi akan kita jadikan satu," pungkasnya.