bakabar.com, PARINGIN - Menghadapi musim penghujan dan cuaca ekstrem Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balangan sudah melaksanakan persiapan. Dari menyiapkan personel Tim Reaksi Cepat (TRC), sarana, hingga penyaluran logistik.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala BPBD Balangan H Rahmi, bahwa pihaknya juga sudah mendapatkan surat edaran dari provinsi untuk menghadapi musim penghujan. Diprediksi puncaknya akan terjadi pada Desember 2022 dan Januari 2023.
"Menghadapi musim penghujan ini, ancamannya adalah cuaca ekstrem. Untuk potensi kebencanaannya sendiri di daerah kita itu ada banjir, tanah longsor dan angin puting beliung," ucapa Kepala BPBD Balangan H Rahmi saat ditemui di ruangkerjanya, Selasa (25/10).
Menghadapi potensi bencana ini, pihaknya sudah melaksanakan sosialisasi ke tempat-tempat rawan terjadi kebencanaan, latihan kepada TRC BPBD Balangan, membentuk tim khusus di setiap kecamatan, mengirimkan logistik ke setiap kecamatan di Kabupaten Balangan untuk persiapan dapur umum apabila diperlukan, serta menyiap siagakan sebuah perahu di setiap kecamatan.
Tidak hanya itu, di wilayah-wilayah rawan bencana, seperti banjir pihaknya sudah menentukan tempat-tempat untuk evakuasi warga.
"Diharapkan ketika terjadi bencana masyarakat dapat dengan cepat memberikan informasi kepada kami, supaya kami dapat merespon dengan cepat untuk melakukan penanganan," sebutnya.
Dari 8 kecamatan ada 2 kecamatan berpotensi mengalami tanah longsor seperti Juai dan Halong. Untuk bantaran sungainya di Kecamatan Tebing Tinggi daerah dataran tinggi. Untuk angin puting beliung rata-rata di semua wilayah, itu terlihat dari tumbangnya pohon-pohon di beberapa kecamatan.
Sementara untuk banjir dari 8 kecamatan ada 7 yang diprediksi mengalami banjir aplikasi intensitas hujannya tinggi, yakni Kecamatan Tebing Tinggi, Awayan, Halong, Juai, Paringin, Paringin Selatan, dan Lampihong. Catatan untuk Kecamatan Batumandi itu hanyalah luapan air hujan saja, kemungkinan itu dikarenakan drainase yang tidak berfungsi dengan optimal.
"Rencananya kita akan melaksanakan rapat koordinasi dengan Forkompinda Balangan, mengenai status kebencanaan di Balangan pada awal November mendatang," pungkasnya.
Terpisah Ansari warga Desa Buntu Karau, Kecamatan Juai, mengaku sudah melakukan persiapan dalam menghadapi banjir. Ia mengaku mempersiapkan jauh-jauh hari supaya ketika terjadi banjir bisa lebih efisien menghemat waktu dan menyelamatkan diri.
"Pertama saya sudah meletakkan barang-barang yang penting dengan tinggi, menyiapkan tempat penyimpanan barang dengan tinggi," ujar Ansari.
Dikatakan dia, di desanya pernah terjadi banjir selama satu minggu, itu banjir yang paling lama selama hidupnya. Memang ia akui daerahnya rawan terjadi banjir namun satu minggu itu adalah yang terlama.